ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Inilah Panduan Protokol Kesehatan Di Pasar Saat Pandemi Covid-19

January 23, 2021 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

Vivaborneo.com – Kabar salah satu pedagang pasar di Kota Samarinda Kaltim meninggal dunia di pekan ke tiga bulan Januari 2021 karena tertular Covid-19, menjadi perhatian dan perbincangan ibu-ibu yang biasa belanja kebutuhan sehari hari di pasar. Pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern, menjadi salah satu pusat aktivitas masyarakat, yang berpotensi besar menjadi lokasi penyebaran penyakit yang mematikan ini.

Vivaborneo.com merangkum beberapa panduan mengenai protokol kesehatan virus corona di pasar baik pasar tradional dan modern ini telah diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan maupun Menteri Perdagangan. Selain itu ada juga aturan turunan berupa regulasi di masing-masing daerah dalam rangka pencegahan dan pengendalian virus corona Covid-19.

Sasaran panduan tersebut ditujukan kepada pengelola, pedagang, pekerja dan juga pengunjung yang datang ke pasar tradisional muapun pasar modern.

Ada beberapa panduan praktis yang disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro atau yang akrab disapa Dokter Reisa.

Dalam channel Youtube BNPB, Dokter Reisa mengingatkan kepada para pembeli atau warga yang hendak berbelanja di pasar, baik itu pasar tradisional maupun pasar modern, hendaknya harus memastikan kondisi tubuh sedang sehat dan fit sebelum berangkat ke pasar.

Kedua, Anda yang akan berbelanja ke pasar sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu tentang barang yang ingin di beli.

Selanjutnya, Dokter Reisa berpesan agar masyarakat membawa sendiri tas belanja dari rumah.

Cara ini sekaligus bermanfaat untuk mengurangi pemakaian kantong plastik sehingga ikut menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah plastik.

“Yang paling penting sebelum kita ke pasar adalah kita harus dalam keadaan sehat, wajib memakai masker, membuat catatan tentang rencana perbelanjaan guna mempersingkat waktu dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain,” jelas dokter Reisa.

Dokter Reisa juga mengingatkan bahwa bagi pengelola dan pekerja pasar wajib menyediakan tempat cuci tangan atau wastafel beserta dengan sabun.

Tempat cuci tangan itu tidak hanya di depan pintu masuk tetapi juga tersedia di berbagai blok sudut pasar agar bisa dijangkau dengan mudah oleh pengunjung.

Selain itu, Dokter Reisa juga menyarankan agar para pedagang juga ikut menerapkan protokol kesehatan mencegahan penyebaran virus corona Covid-19 yakni wajib memakai masker, memakai sarung tangan saat bertransaksi.

Tidak kalah penting bagi pengunjung pasar maupun pedagang agar tetap menjaga jarak saat berada di dalam pasar. Selain itu pedagang juga harus menjaga kebersihan masing-masing kios atau lapak mereka.

Dokter Reisa juga juga mengingatkan bahwa protokol pemeriksaan suhu tubuh pengunjung juga sudah menjadi kewajiban di tempat umum, tidak terkecuali di pasar.

Pengunjung, dan pedagang yang diperbolehkan melakukan aktivitas jual beli dipasar adalah mereka yang memiliki suhu tubuh dibawah 37,3 derajat celcius.

Selain itu, orang dengan kondisi kurang fit dan sehat, dianjurkan tidak masuk pasar dan beristirahat dirumah

Ia menyebut pengelola pasar telah meningkatkan kedisiplinan agar masyarakat sadar dan peduli terhadap bahaya virus corona Covid-19. Selain itu, penerapan protokol kesehatan yang ketat di pasar bertujuan agar pasar tradisional tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran virus corona Covid-19.

Lebih lanjut, Dokter Reisa juga mengatakan bahwa peran pengelola pasar dalam penertiban kedisiplinan masyarakat di pasar sangatlah dibutuhkan saat pandemi.

Misalnya, menerapkan dua arah di area tangga, mengawasi pergerakan pengunjung di pintu masuk dan pintu keluar pasar, guna mencegah terjadinya kerumunan.

“Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, ketika berinteraksi. Apalagi, menaik turunkan masker dengan tangan yang kotor. Ingat, cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah bertransaksi,” kata Dokter Reisa.

Menurut Dokter Reisa, dengan menerapkan adapatasi kebiasaan baru di pasar akan membuat pengunjung tetap aman dan nyaman untuk berbelanja ke pasar sehingga menguntungkan bagi pedagang.

Di samping itu, kebiasaan sehat ini membuat pedagang tetap berjualan dengan baik, dan membuat pengelola pasar semakin ketat dan disiplin memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan pasar.

“Biasakan semua disiplin memberlakukan protokol kesehatan khususnya di pasar. Mari, kita terapkan kebiasaan baru menjadi kebudayaan baru yang bersih dan sehat sehingga kita semua selalu produktif dan aman dari pandemi Covid-19,” tutup Dokter Reisa.(*/Hel)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.