ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Orang Kutai Harus “Rekat”

February 4, 2013 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA–vivaborneo.com, Orang Kutai dimanapun berada harus “rekat” atau harus bersatu, tidak boleh “becakut” atau bertengkar satu sama lain serta  harus  hormat menghormati dalam satu ikatan etika sesuai nilai-nilai luhur Undang-Undang Panji Selaten, milik leluhur masyarakat Kutai.

Itulah harapan Ketua Dewan Pembina Lembaga Budaya dan Adat Kutai (LBAK) Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak saat meresmikan Sekretariat LBAK di Samarinda, Minggu siang (3/2).

“Orang Kutai harus rekat, tidak boleh bertengkar. Orang Kutai juga harus dapat jadi pemersatu dan harus jadi pemain,  tidak sekedar menjadi penonton,” tegasnya.

Keberadaan orang Kutai berdasarkan jumlah terkini telah tergeser oleh suku lainnya.Tidak lagi menjadi masyarakat mayoritas seperti dahulu melainkan telah menjadi masyarakat minoritas karena banyaknya pendatang ke Kaltim.

Namun Awang, mengingatkan agar kondisi ini tidak menjadi permasalahan karena yang dibutuhkan saat ini bukanlah jumlah melainkan kualitas. Dengan berkualitas maka masyarakat Kutai dimanapun berada dapat menjadi tuan rumah di daerah sendiri.

Dengan diresmikannya sekretariat LBAK ini diharapkan masyarakat Kutai dapat menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan. Apalagi program-program LBAK ini selaras dengan program pemerintah daerah yaitu berpihak pada pendidikan, integritas, pembukaan lapangan kerja, kesehatan dan lingkungan hidup.

Sementara itu, Presiden LBAK, H. Ismet didampingi Sekretaris LABK, Syahrumsyah Asri mengatakan bahwa dengan adanya sekretariat ini, warga Kutai dapat berkumpul dan berdiskusi untuk menyumbangkan pemikiran bagi pembangunan di Kaltim. Selain itu, fungsi sekretariat  juga dapat menjadikan lembaga ini sebagai identitas dan eksistensi warga Kutai di masyarakat. (vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.