ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Tekan Inflasi, Shania Minta Pemkot Samarinda Sidak ke Pasar

March 21, 2023 by  
Filed under DPRD Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Shania Rizky Amalia meminta Pemerintah Kota Samarinda mengoptimalkan perangkatnya dalam sidak ke pasar dan pergudangan secara rutin dan berkala untuk menekan laju inflasi di Samarinda

Shania Rizky Amelia

“Pemkot Samarinda kita minta dapat mengendalikan harga bahan pokok tidak melonjak naik dan harga di masyarakat bisa stabil,”kata Shania di di ruang kerjanya, Selasa ( 21/03/2023).

Dikatakan, sidak seharusnya jangan dilakukan sesekali, dalam artian hanya momentum  menjelang puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri saja, tapi dilakukan sejak dini. Harga bahan pokok yang sebenarnya bisa dikendalikan lebih intens lagi manakala logistik barang kebutuhan pokok mencukupi sampai  bulan puasa.

“Kendati demikian, hal lain yang juga harus diupayakan terkait menguatkan sektor pertanian pangan Samarinda, supaya nantinya daerah kita ini sudah swasembada atau daulat pangan,” kata Shania.

Dijelaskannya, jika kebutuhan pokok warga Samarinda sudah bisa dipenuhi melalui hasil panen petani, maka akan ada perputaran ekonomi yang kuat di sebuah daerah, artinya siklus ekonomi lokal yang sehat bisa terjadi.

Tambahnya, jika berbicara soal pembangunan ekonomi kerakyatan itu, maka penguatan lintas sektor bisnis itu digodok dan dimonitor dari hulu ke hilir ya.

“Dari sektor hulu, para petani diberdayakan bagaimana pola tanam yang produktif termasuk upaya subsidi pupuk dan bantuan alat mesin pertanian yang terkontrol, hilirnya memastikan agar tidak ada pengepul yang menumpuk logistik dengan pengerahan aparat,” papar Shania. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.