ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Hujan Sepanjang Malam, Rumah Warga dan Kantor Pemerintahan Terendam

April 22, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

TANA PASER – Hujan deras yang turun di Tanah Grogot ibukota Kabupaten Paser Kaltim sepanjang malam sejak pukul 22.00 Wita (21/04/2022) hingga pukul 05.30 wita (22/04/2022) menyebabkan banjir besar. Rumah warga dan kantor pemerintahan Kabupaten Paser terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 75 cm.

Sejumlah kantor pemerintahan terutama yang berada di ruas Jalan Pangeran Menteri, Jalan. RA Kartini, Jalan Sultan Ibrahim Khaliluddin, Jalan Ahmad Yani, Jalan Cipto Mangunkusumo, Desa Senaken dan Desa Jone ketinggian air mencapai sekitar 45 cm. Banjir juga terjadi di ruas jalan Km 05 Tanah Grogot  atau Area Gentung Temiyang dengan ketinggian air mencapai 75 Cm. Beberapa kendaraan terpaksa tidak berani melintas.

Camat Tanah Grogot M. Guntur mengatakan, air sudah meluap dan masuk ke pemukiman warha sejak pukul 03.00 Wita dini hari. Beberapa kendaraan juga ikut terendam dan tidak sempat dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

Dikatakan Guntur, banjir yang menerjang Tanah Grogot ini merupakan banjir ketiga selama ini. Jika hujan lebih dari tiga jam, maka air akan meluap ke jalan dan pemukiman, diantaranya Jalan R.A Kartini, Jalan Ahmad Yani, Jalan P.Menteri, Jalan S.I Khaliludin, Jalan Cipto Mangunkusumo Desa Senaken, dan Desa Jone

“Ini adalah banjir terparah yang pernah terjadi, banyak wilayah yang terdampak,” katanya.

Toni warga Jalan P. Menteri mengatakan air banjir mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 03.00 wita dan mulai masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul 04.00 wita. Dalam 1 jam saja, air semula hanya di jalan sudah masuk ke dalam rumahnya.

“Airnya mendadak langsung naik tinggi,” kata Toni.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser Ahmad Safari mengatakan banjir kali ini juga menerjang Kantor Dinas Lingkungan Hidup. Proses evakuasi barang inventaris Kantor pun dilakukan untuk menyelamatkan dan mengurangi dampak kerusakan akibat banjir ini.

Dikatakan Ahmad Safari, intensitas hujan yang tinggi dan durasi yang cukup lama sekitar 6 jam menjadi penyebab banjir. Ia tidak menampik faktor drainase juga berpengaruh dan perlu kajian lebih lanjut.

“Aliran air hujan tak bisa secara cepat mengalir ke sungai sementara sungai tidak mampu menampung debit air hujan dalam jumlah yang banyak,” ujar Ahmad Safari. (am/hd)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.