ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Suparno Soroti RTH Samarinda

April 2, 2021 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SAMARINDA – Dinamika perkembangan Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur nampaknya terkendala ruang terbuka hijau (RTH) sebab di Samarinda belum mencapai target. Proporsi RTH di setiap perkotaan lazimnya memiliki kawasan sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, yaitu mensyaratkan ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah perkotaan.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Samarinda Suparno mengatakan, Samarinda sampai saat ini hanya memiliki luas RTH berkisar dua belas lebih persentasenya.

Suparno

Politisi PAN ini menilai kawasan ruang terbuka hijau jauh dari hasil yang diimpikan oleh masyarakat. Upaya menjaga keselarasan antara ruang terbangun dan kawasan ruang terbuka hijau masih belum optimal.

“Pada dasarnya persoalan itu sama, hanya saja tingkat untuk menyelesaikan masalah perlu adanya sinergitas,” kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Suparno

Dikatakan Suparno, penataan Samarinda masih menjadi perhatian utamanya, sebagai upaya menyediakan kawasan yang tertata dengan baik.

“Coba lihat di sekeliling Samarinda, masih minim penyediaan kawasan ruang terbuka hijau (RTH). Idealnya, kawasan RTH itu harus menjadi perhatian sebagai upaya menyediakan ruang terbuka untuk masyarakat, tapi ruang tersebut terlihat rindang dengan berbagai pohon-pohon yang hijau, itu tentunya dilakukan oleh pemkot Samarinda,” sebut Suparno.

Pria yang akrab disapa Parno tersebut menuturkan, terkait izin banguan liar harus menjadi perhatian. Pihaknya pun akan menindak tegas hal tersebut dengan memanggil pihak-pihak terkait.

“ketika RTH Samarinda banyak tentu bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih Samarinda berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang direncanakan Pemerintah pusat,” tutupnya. (man)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.