ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ketua PHRI Batu Sujud Hariadi : Mudik Lebaran, Reservasi Hotel di Kota Batu Meningkat

May 27, 2022 by  
Filed under Wisata

Share this news

Ketua PHRI Batu, Sujud Hariadi

BATU – Liburan panjang saat lebaran idhul fitri 1443 H, disambut suka cita bagi pelaku usaha wisata di kota Batu. Kebijakan pemerintah melepas masker di ruang terbuka, merupakan momentum yang tepat bagi para pelaku wisata khususnya wilayah Kota Batu Jawa Timur, dalam mengumpulkan rejeki.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu yang juga sebagai ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan pihaknya mulai berbenah menyesuaikan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait penggunaan masker. Momen mudik lebaran menjadi potensi bagi pengelola hotel dan restoran untuk mendapatkan pengunjung.

“Kami menyambut positif kebijakan baru dari pemerintah tersebut dan memang pandemi covid-19 semakin mereda,” kata Sujud, di atas kolam Selecta ,Jum’at (27/5/2022).

Sujud menjelaskan, pelonggaran bagi para wisatawan untuk tidak menggunakan masker di area terbuka tersebut dilakukan selama hari-hari biasa. Sementara pada saat akhir pekan, wisatawan tetap diminta untuk menggunakan masker karena peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

Selain itu pada hari-hari biasa Satgas Penanganan covid-19 internal yang ada di Taman Rekreasi Selecta tersebut hanya berjaga pada pos-pos yang disiapkan dan tidak berada di area taman rekreasi.

“Untuk akhir pekan, tetap harus menggunakan masker karena ditakutkan tidak bisa menjaga jarak karena jumlah pengunjung cukup tinggi,” ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah kunjungan wisatawan di Taman Rekreasi Selecta Kota Batu pada hari-hari biasa tercatat antara 1.000-2.000 kunjungan per hari.

Sementara pada saat akhir pekan mencapai 5.000 kunjungan. Dia mengaku, dengan adanya pelonggaran kebijakan penggunaan masker mendapat respon baik dari wisatawan.

“Kita memperbolehkan pada hari biasa untuk tidak menggunakan masker, agar lebih menikmati udara segar di Selecta,” katanya.

Di wilayah Kota Batu, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 4.916 kasus konfirmasi positif covid-19. Namun, hingga saat ini tidak ada kasus aktif.  Dari total tersebut, sebanyak 4.630 orang dilaporkan sembuh dan 286 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melonggarkan kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi covid-19 yang dinilai terkendali. Pelonggaran itu hanya berlaku di luar ruangan dan bukan di ruangan tertutup atau transportasi massal.

Sedangkan masyarakat yang masuk dalam kategori rentan, lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta, Presiden Joko Widodo tetap menyarankan untuk menggunakan masker pada saat melakukan aktivitas.

 

Sementara  reservasi hotel di kota Batu dalam liburan lebaran idhul fitri meningkat dengan rata-rata mencapai 30 persen dari total kamar yang ada.

Sujud Hariadi mengungkapkan hari lebaran awal kenaikan mencapai 70 persen selanjutnya 20 – 30 persen saja.

“Untuk H +1-4 ada peningkatan untuk reservasi, bahkan beberapa hotel sudah sampai mencapai 70 persen reservasi, tapi rata-rata masih 20 sampai 30 persen,” kata Sujud.

Meski begitu, untuk H+7 lebaran, okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Kota Batu rata-rata masih rendah. Namun, ia optimistis dalam waktu tiga hari ke depan akan ada peningkatan secara perlahan.

“Kenaikan pelan tapi pasti kayak grafik model logo merk sepatu nike, ” lanjutnya.

Sujud yakin  kenaikan jumlah wisatawan ke Batu secara  pelan tapi pasti selalu naik, apalagi kalau liburan sekolah  bisa serentak.

“Jika semua libur, Insya Allah kami optimis dua atau tiga hari ke depan mulai ada peningkatan,” katanya

Untuk harga kamar hotel, PHRI tak bisa berbuat banyak untuk menaikkannya. Hal itu karena Sujud menilai daya beli masyarakat masih rendah.

“Kita tidak bisa berbuat banyak untuk meng-up harga, jadi harganya lebih sedikit tinggi dari normal, paling naik 25 persen, seperti Hotel Selecta Selecta normalnya Rp 500.000 permalam, kalau low season hanya Rp 375.000, tapi ketika big season paling hanya Rp 800.000, kalau enggak kuat dibalikin harga normal,” ungkapnya.

Sedangkan untuk kondisi restoran tidak jauh berbeda. Menurutnya, dengan kenaikan harga elpiji, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh.

Para pengelola restoran di Kota Batu belum berani menaikkan harga menu makanan dan minuman.

“Kita ngalah di margin keuntungan paling nggak banyak jadi 20 sampai 30 persen dari sebelumnya 40 persen, kita masih menghitung kalau mau menaikkan harga,” katanya.

Perlu diketahui, jumlah anggota PHRI Kota Batu sebanyak 88 anggota. Dari jumlah tersebut diantaranya terdapat 60 hotel dan 12 restoran.

Ketua PHRI Kota Batu menyebutkan saat ini jika liburan atau weekend, kemacetan lalu lintas mulai nampak disemua jalan yang menuju dan keluar kota Batu.

“Apalagi akses tol memungkin perjalanan menuju dan keluar kota Batu semakin mudah. Semoga ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pelaku wisata resto maupun perhotelan Kota Batu. (buang supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.