ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pasca Pandemi, Wisata dan Ekraf Kaltim Siap Bangkit

June 8, 2022 by  
Filed under Wisata

Share this news

SAMARINDA – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur terus membangkitkan jumlah kunjungan wisata ke seluruh obyek wisata yang ada di 10 kabupaten/kota, pasca melandainya kasus pandemi Covid-19 di Kaltim dan seluruh Indonesia pada umumnya.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Restiawan Baihaqi menjadi pembicara bersama Wakil Ketua Komite Ekraf Kaltim Erwiantono, Fanty Wahyu Nurvita dari Hasendra Indonesia, dalam Bincang-bincang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dengan tema “Pulih Bersama Serta Tumbuh Lebih Kuat dan Berkelanjutan” bertempat di PW Cafe and Resto Jalan Pandan Wangi Residence, Selasa (7/6/2022).

“Kegiatan ini salah satu kegiatan rutin tahunan Dispar, sebagai bahan informasi kepada teman-teman media maupun perangkat daerah serta masyarakat pada umumnya tentang perkembangan pariwisata di Kaltim,” ucap Eki panggilan akrab Restiawan Baihaqi.

Dijelaskan Restiawan,   saat ini menjadi persyaratan yang sangat penting bagi industri Parekraf untuk memulihkan kepercayaan wisatawan dalam upaya menggeliatkan kembali aktivitas pariwisata di seluruh Kabupaten/Kota di Kaltim yang memiliki banyak destinasi wisata..

Restiawan menuturkan Dinas Pariwisata Kaltim mencatat ada peningkatan jumlah wisatawan sebnayk 300 persen  pada musim libur panjang hari raya Idul Fitri beberapa bulan lalu. Peningkatan pengunjung wisatawan tersebut tak lepas dari menurunnya kasus Covid-19 di Kaltim juga karena dampak penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Sebelum hari libur lebaran Idul Fitri, kami sudah memprediksi akan ada lonjakan kunjungan pariwisata, karena dua tahun pandemi Covid-19 masyarakat dibatasi berpergian. Ternyata, benar, terjadi lonjakan kunjungan saat libur Idul Fitri,” ujarnya.

Dijelaskannya, jika masyarakat telah menganggap jika liburan menjadi kebutuhan keluarga. Tidak lagi memandang liburan keluarga haya sekadar untuk mengisi waktu saja. Khusus Titik Nol di Kecamatan Sepaku yang mendadak menjadi objek wisata, tercatat ada 21 ribu orang yang telah mendatangi Titik Nol yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Tersebut.

“Namun, melonjaknya kunjungan wisatawan ini berdampak pada banyaknya sampah yang dibawa oleh pengunjung di IKN, khususnya di Titik Nol  yang memang tidak dipersiapkan sebagai obyek wisata,” jelasnya.

Dirinya melihat bahwa sektor pariwisata di IKN dan seluruh wilayah Kaltim sudah saatnya harus disiapkan untuk menerima pengunjunga yang jumlahnya sangat banyak. ‘Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata saja tapi juga tanggung jawab masyarakat, mitra, swasta dan akademisi agar wisata Kaltim tetap berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite ekonomi Kreatif (Ekraf) Kaltim,  Erwiantono, mengatakan  dirinya tak terkejut dengan hasil survei yang dilakukan oleh Dispar Kaltim. Kaltim dinilai memiliki keunggulan komparatif yang kuat untuk wisata, khususnya wisata alam (ekowisata)  dibanding daerah lain.

“Keunggulan kita punya ikan Pesut di Desa Pela Kukar, gua Tapak Tangan di Sangkulirang, dengan umurnya memang benar-benar berusia ribuan tahun. Ini destinasi eksotik, tapi kita belum mengemasnya menjadi bisnis ekraf yang kompetitif,” ujar  Erwin.  (Yul/ADV/KominfoKaltim)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.