ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Investor Korea Selatan Siap Investasi di Pertanian Kaltim

July 2, 2013 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Tiga investor Korea Selatan berminat tanamkan modalnya di Kaltim untuk pengembangan perkebunan ubi kayu atau singkong. Ubi kayu dapat dijadikan berbagai produk olahan makanan, bahan industri lem,  pakan ternak hingga bahan bakar bio ethanol.  Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, H. Ibrahim, Senin (1/7).

“Ada tiga perusahaan yang berminat,  Hyunday Farm Land & Development untuk investasi di perkebunan kedelai dan jagung, Wooyang Frozen Foods Co, LTD untuk investasi sayur-mayur  serta Daega Trading & Steel Co,Ltd untuk pengembangan ubi kayu dan pembelian ampas hasil olahan ubi kayu,” jelasnya.

Dijelaskan Ibrahim, pengembangan ubi kayu di Kaltim dilakukan di 14 kabupaten/kota. Luas lahan yang terbanyak dikembangkan di Kabupaten Nunukan dengan luas 1.113 hektar dengan produksi 15.076 ton/tahun.

Pengembangan terbesar kedua berada di Kabupaten Kutai Kartanegara  seluas 904 hektar dengan produksi  15.296 ton/ tahun. Kemudian di Kutai Barat  juga dikembangkan dengan luasan 681 hektar dengan produktivitas 14.834 ton/ tahunnya.

Tidak hanya dikembangkan di kabupaten, ubi kayu juga diminati petani di tiga kota di Kaltim. Kota Balikpapan, misalnya mengembangkan ubi kayu dengan luasan 418 hektar dengan produktivitas 12.374 ton/hektar, Samarinda  seluas 106 hektar dengan produksi 1.477 ton /tahun,  dan Tarakan seluas 174 hektar dengan produksi 5.190 ton/ tahunnya.

Dijelaskan, dari proses pengolahan satu ton ubi kayu segar  akan dihasilkan 300 kilogram tepung tapioka dan empat ton onggok atau ampas. Sisanya berupa uap air yang terbuang. Jadi untuk menghasilkan satu ton ampas ubi kayu, diperlukan ubi kayu segar sebanyak 2,5 ton.

Selain itu. melalui olahan sederhana di tingkat petani,  ubi kayu kini dapat diolah menjadi tepung Modifikasi Cassava Flour atau Mocaf yang dapat menggantikan sebagian peran tepung terigu yang berasal dari olahan gandum.

Sementara di perusahaan-perusahaan besar  ubi kayu bisa diolah menjadi produk turunan yang lebih komplek seperti bahan industri lem, pakan ternak berbentuk pelet, dan pengolahan bio energi   yang dapat dicampurkan pada mesin-mesin kendaraan diesel.

“Minat investor Korea Selatan ini terus kita kawal dan disampaikan kepada kabupaten/kota untuk menyiapkan lahan pengembangannya. Diharapkan dalam tahun ini modal para investor tersebut dapat ditanamkan di Kaltim, sehingga dapat mempercepat pengembangan ubi kayu dan meningkatkan pendapatan petani kita,” ujarnya. (vb/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "Investor Korea Selatan Siap Investasi di Pertanian Kaltim"

  1. Jacob Permana, S.H. on Mon, 15th Jul 2013 8:40 am 

    Salam sejahtera untuk kita semua,

    Saya tertarik dengan rencana beberapa perusahaan Korea berskala besar yang mau berinvestasi di bidang AGRIBISNIS di Indonesia, karena itu mohon informasi dari Bapak alamat email dari perusahaan2 tersebut untuk dapat kami hubungi.

    Thanks dan salam,

    Jacob Permana

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.