ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Potensial Kembangkan Ternak Sapi dan Singkong

July 14, 2011 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Limbah singkong ternyata  sangat potensial bila digunakan untuk pengembangan ternak sapi. Ini dibuktikan masyarakat empat kelurahan di Kecamatan Lekok, Kota Sidoarjo Jawa Timur. Empat kelurahan ini dikenal sebagai desa yang padat penduduk, padat pula dengan ternaknya.
“Kombinasi sapi dan singkong ternyata  sangat baik untuk pengembangan sapi. Jika ini bisa dilakukan  di Kaltim, tentu potensi pengembangannya bisa lebih baik,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim, Dr H Syacrumsyah Asri melalui komunikasi telepon, Kamis (14/7).

Dari empat kelurahan tersebut Syachrumsyah mengungkapkan, setiap harinya bahkan bisa dihasilkan susu perah hingga 8 juta ton yang kemudian dipasarkan melalui koperasi ke perusahaan industri pengolah susu.

Di banyak tempat, pengembangan sapi dilakukan dalam luasan 20 x 30 meter untuk 60 hingga 70 ekor sapi. Sapi ternak tidak diberikan  konsumsi rumput namun hanya  diberi  limbah singkong hasil pertanian masyarakat baik menggunakan mesin pencacah maupun dengan cara manual. Hebatnya lagi, bukan hanya menghasilkan susu segar tapi juga bisa melahirkan lebih banyak sapi kembar.

Optimalisasi lahan ini menurut Syachrumsyah adalah ide yang sangat baik disamping penerapan teknik peternakan yang berjalan sangat baik dalam binaan Loka Penelitian Sapi Balitbang Pertanian Kementerian Pertanian.

“Artinya, sesungguhnya tidak sulit mengembangkan ternak sapi di Kaltim. Kita punya lahan dan rumput yang lebih banyak dibanding daerah-daerah di Jawa. Apalagi masih ada  8 juta lahan kritis yang ada di Kaltim. Kalau lahan ini bisa dikembangkan untuk peternakan sapi, tentu hasilnya Kaltim bisa segera mencapai swasembada daging,” kata Syachrumsyah.

Semua daerah di Kaltim menurutnya cukup potensial untuk pengembangan ternak sapi tersebut. Keunggulan Kaltim lainnya adalah terkait dengan pengembangan pertanian sawit yang sudah berjalan. Dua kabupaten yang disebut paling potensial untuk sinergi ternak sapi dan sawit itu adalah Kabupaten Paser dan Panajam Paser Utara (PPU).

“Tumpang sari sapi dan sawit potensial dikembangkan di Paser dan PPU. Tetapi kita juga boleh mencobanya dengan kombinasi singkong dan sapi untuk meningkatkan kelahiran sapi kembar,” ungkap Syachrumsyah. (vb/sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.