ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Amenk, Putra Paser Geluti Seni Ukir dan Pembuatan Senjata Tradisional

August 27, 2022 by  
Filed under Profile

Share this news

TANA PASER – Di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini, ada sosok pemuda yang  gemar menggeluti dunia seni ukir, pembuatan senjata tradisional dan pembuatan peralatan musik tradisional.

Muhamad Aminnudin atau yang kerap disapa Amenk,  putra daerah Paser yang mengoleksi ratusan mandau berbagai ukiran dan juga alat musik seperti gambus, sape dan gambang kayu.

“Ratusan mandau yang saya ukir sesuai dengan pesanan konsumen. Ada pesanan alat musik juga seperti gambus,sape dan Gambang kayu untuk pemain musik tradisional,”ucapnya, Sabtu (26/08/2022).

Dijelaskan Amenk , dalam membuat sebuah mandau menggunakan berbagai macam kayu. Mulai dari kayu muara wali, kapur, kayu bawang hingga boli. Untuk mata pisaunya menggunakan baja dan besi. Pembuatan ini dapat memakan waktu selama 1 Minggu hingga 1 Bulan pengerjaan, tergantung tingkat kerumitan pada bentuk ukiran di gagang dan kumpang(sarung) mandau.

Dijelaskan, bahan biasanya dipilih dengan kualitas kuat dan seratnya bagus. Bila diangkat tidak terlalu berat, seperti muara wali,kapur,boli dan kayu bawang.

“Pengerjaan biasa 1 Minggu sudah selesai untuk 1 mandau tapi kalo ukiran umum tapi biasanya konsumen ada yang meminta ukiran yang sangat rumit di gagang sama kumpangnya itu biasanya 1 bulan baru selesai,”jelasnya.

Amenk mengaku dari kecil suka menggambar ukiran motif Paser hingga gambar hudok. Setelah lulus SMA memutuskan untuk membuat mandau khas Kalimantan. Hingga sekarang mandau yang ia buat sudah dikirim ke berbagai provinsi di Indonesia maupun di luar negri seperti Malaysia dan Singapura.

Amenk mengatakan paling suka menggambar ukiran Dayak maupun Paser dan juga hudok. Sehingga  setelah lulus ia bekerja di salah satu sanggar seni  Sadurengas  di Paser sebagai pemain musik pedalaman dan pesisir.

“Dari hasil itu saya belikan peralatan untuk membuat Mandau dan alat musik daerah, Alhamdullilah Mandau saya sudah pernah di kirim ke Malaysia, Singapura dan provinsi di Indonesia,”ucap kelahiran tahun 91 tersebut.

Sebuah mandau biasanya dijual Rp800 ribu hingga Rp5 juta tergantung kesulitan dan bahan yang digunakan.

“Harga bisa lebih murah bila konsumen membawa besi sendiri,karena sekarang ini agak susah mencari bahan untuk mandau seperti rotan yang sudah agak jarang didapat,”katanya.

Ia melanjutkan ada perusahaan didalam maupun di luar daerah sudah kerja sama dengannya untuk membuat cendramata khas Paser.

“Ada beberapa yang sudah kerja sama dari dulu untuk pembuatan cendramata khas Paser,pungkasnya. (ADV/yun)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.