ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dishub Lakukan Pantauan Penumpukan Sawit Simpang Damai

August 5, 2018 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SENDAWAR –Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Barat (Kubar), melakukan pemantauan ke sentral poin atau tempat penumpukan kelapa sawit milik PT. Fangiono Agro Plantation (Fangiono Group) di simpang Damai, Kecamatan Damai Kubar, Jumat (3/8/2018).

Sentral poin tersebut yang terletak di tikungan sangat membahayakan bagi pengguna jalan umum. Truk yang sering parkir tepat di tikungan sangat mengganggu para pengguna jalan dan kerap terjadinya laka lantas.

Kedishub Kubar Rahmad didampingi Pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPPNS) Legiman saat di konfirmasi mengatakan, akan menindak lanjuti laporan dari masyarakat pengguna jalan umum tersebut.

Dikatakan Rahmat selama ia menjabat Kepala Dinas belum pernah memberikan rekomendasi tentang perijinan untuk penumpukan kelapa sawit di Simpang Damai tersebut.

“Kalau memang ada rekomendasi dari Dishub berarti bukan dari saya, artinya ada oknum dari dishub yang memberikan rekomendasi tersebut,” kata Rahmad.

Sementara itu Legiman menambahkan, kami sudah melakukan klarifikasi kepada pimpinan di sentral poin tersebut agar pihak perusahaan menempatkan orangnya di tikungan jalanan untuk mengatur arus lalu lintas.

“Selain itu perusahaan juga sanggup memberikan soda api terhadap jalanan yang kena tumpahan minyak sawit,” jelas Legiman.

Dikatakan, piihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk ikut mengawasi tempat penumpukan sawit di Simpang Damai tersebut.

“Ini juga tanggung jawab pemerintah daerah, dari pihak kecamatan menyanggupi untuk menurunkan anggota linmasnya ke tempat tersebut,” ungkap Legiman. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.