ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ketingggian Jembatan Balikpapan – PPU Jadi Polemik

October 12, 2015 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Share this news

VIVABORNEO.COM,  Rencanan pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui teluk Balikpapan masih menyisakan polemik tentang ketinggian jembatan.

Maket jembatan yang akan menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan dirinya tetap mempertahankan usulan bahwa tinggi jembatan sesuai rencana yaitu hanya setinggi 50 meter.

“Kita tetap pakai yang 50 meter. Tidak perlu sampai 60 meter. Ketinggian 50 meter akan masih banyak kapal yang dapat melintas,” tegas Gubernur Awang  Faroek, Senin (12/10).

Mempertahankan ketinggian  sesuai rencana awal setinggi 50 meter ini bukanlah tanpa alasan. Awang Faroek mengakui dana APDB yang disiapkan hanya cukup untuk ketinggian tersebut. Jika diubah menjadi 60 meter atau lebih maka dikhawatirkan akan terjadi pembengkakan dana.

Menurut Gubernur, bisa saja Menteri Perhubungan (Menhub) RI menolak perencanaan pembangunan dengan ketinggian 50 meter dan menyarankan ditingkatkan menjadi 60 meter.

“Kalau Menhub tidak setuju, Pemerintah Pusat harus siap mendukung pembiayaannya dari APBN,” ujar Gubernur.

Ketinggian jembatan hanya 50 meter diakui sesuai perencanaan PT Waskita Karya selaku pemrakarsa. Padahal, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan telah mengusulkan ketinggian jembatan dari permukaan laut minimal  68 meter.

KSOP menilai, permintaan penambahan ketinggian ini berdasarkan usulan dari Indonesian National Shipowners Association (INSA) yang kapal-kapal anggotanya sering melintas di teluk Balikpapan.

Begitu juga dengan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) yang menginginkan ketinggian jembatan di atas 68 meter. KKT khawatir ketinggian jembatan yang rendah akan mengganggu proses bongkar muat barang.

Jika polemik ketinggian jembatan ini dapat dipecahkan, rencananya tahun ini akan dilakukan groundbreaking pembangunan jembatan yang selama ini dilayani oleh kapal ferry dan speedboad penumpang.

Bila mega proyek ini rampung, diyakini akan dapat menunjang dan  memajukan perekonomian di wilayah selatan Kaltim, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.(vb/rif/yul)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.