ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Masyarakat Diingatkan Tidak Mudah Tergiur Keuntungan Cepat

November 20, 2022 by  
Filed under DPRD Samarinda

Share this news

SAMARINDA – Kasus arisan online yang baru-baru ini diungkap jajaran pihak kepolisian, Polresta Samarinda juga menjadi perhatian DPRD Samarinda. Terlebih diketahui ada ratusan warga Samarinda yang menjadi korban dalam perkara tersebut. Mayoritas korban merupakan kalangan wanita yang akrab disapa dengan istilah ‘emak-emak’.

Joni Sinatra Ginting

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting beranggapan, banyaknya masyarakat yang menjadi korban dalam kasus ini disebabkan tergiur untuk mendapatkan uang cepat dengan keuntungan yang berlipat dalam waktu singkat.

Joni menambahkan, penipuan berkedok arisan online ini bukan kasus pertama yang terjadi di Indonesia. Dari informasi yang dia temukan, sudah banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kejadian serupa.

“Sudah sering terjadi kasus begini dengan modus yang enggak berbeda jauh. Di beberapa daerah lain juga sudah pernah terjadi,” kata Joni. Pada Sabtu (19/11/2022)

Melihat banyaknya contoh kasus yang sudah terjadi, Joni pun mengingatkan masyarakat Samarinda, khsusunya kalangan emak-emak untuk tak lagi mudah tergiur dengan iming-iming yang dijanjikan. Apalagi dengan janji memberikan keuntungan banyak dengan rentang waktu yang singkat.

“Kalau lihat tawaran seperti itu, masyarakat jangan mudah terbujuk rayu. Apalagi yang tawarkan keuntungan besar, 10 sampai 30 persen. Tutup kiri kanan saja,” imbaunya.

Dia menambahkan sangat kecil kemungkinan bisa mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat tanpa usaha yang sesuai. Sehingga dia kembali menegaskan agar masyarakat lebih rutin dalam mengkroscek informasi sebelum memulai investasi, atau sebelum memulai mengeluarkan uang mereka.

“Kejadian ini kita manfaatkan untuk sama-sama belajar. Tapi jangan sampai terjadi lagi. Semua pihak harus belajar,” pungkasnya. (Adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.