Ribuan Kembang Api Hujani Langit Tepian
January 1, 2009 by yuli
Filed under Religi, Sosial & Budaya
Samarinda-vivaborneo.com- Pesta kembang api secara besar-besaran telah dimulai sejak pukul 23.30 wita atau setengah jam sebelum pergantian tahun 2008-2009 hingga pukul 00.30 wita. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang kawasan pinggir sungai Mahakam dari Jalan Untung Suropati hingga kawasan Kelurahan Selili.
Keramaian masyarakat juga memacetkan ruas jalan Gajah Mada di depan Kantor Korem 091/ASN dan Gubernur Kaltim. Kemacetan berlangsung dari pukul 23.30 hingga 01.00 wita.
“Kemeriahan kembang api ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, seolah-olah menandai terpilihnya Awang Faroek sebagai gubernur baru Kaltim,” ujar Purnomo yang juga pegawai di Kantor Gubernur.
Tidak hanya di darat, sejumlah kapal yang berada di tengah sungai Mahakam juga menembakkan ratusan kembang api hingga langit di sepanjang Tepian Mahakam terang benderang berwarna-warni dengan percikkan api berbagai bentuk.
“Lumayan, Mas, sejenak melupakan kesedihan akibat banjir yang telah menimpa beberapa waktu lalu,” ujar Didi, warga Jalan Pemuda I , yang pergi dengan istri dan dua orang anaknya.
Sementara itu, banyak warga yang mengabadikan saat pergantian tahun ini dengan kamera ponsel mereka, seolah mereka juga ingin menjadi saksi dari kemeriahan yang ada. “Harus diabadikan, nih, abis kembang apinya bagus banget. Belum tentu tahun depan seperti ini lagi,” ujar Rina dan Lia, yang terus mengabadikan setiap letusan kembang api dengan ponselnya.
Seolah tidak mau kalah dengan Samarinda, langit Kota Balikpapan dan Kota Tenggarong juga dipenuhi dengan cahaya kembang api beraneka warna dan bentuk. Beberapa warga di Tenggarong mengggelar berbagai hiburan. Meski demikian, pusat keramaian terkonsentrasi di “Golden Gate” Kartanegara.
Dari Bontang dilaporkan, Pemko Bontang menggelar berbagai acara, dengan acara puncak pesta kembang api dan pemberian penghargaan Black Award ke pada tiap-tiap desa dan kecamatan di stadion Besai Berinta.
Penghargaan Black Award adalah penghargaan kepada desa dan kecamatan yang dinilai kotor atau jorok oleh tim Pemko Bontang.
Berbeda dengan empat kota lainnya, Kota Tarakan dalam pergantian tahun sepi dari keramaian serta hiburan. Sebagian besar masyarakat menghabiskan malam pergantian tahun di rumah masing-masing.
(man/soer/sue/vb02)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...