ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Netas Garapan Kemenparekraf dan Komisi X DPR Dukung Komunitas sebagai ‘Local Hero Parekraf’

April 29, 2024 by  
Filed under Wisata

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) mengumumkan penyelenggaraan acara Netas (Nemuin Komunitas) yang akan diadakan di Balikpapan pada tanggal 1 Mei 2024. Acara kolaboratif ini merupakan kegiatan diskusi dengan para pegiat pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap masukan terkait pemajuan pariwisata di Kalimantan Timur.

Acara Netas tahun ini menjadi istimewa dengan adanya kolaborasi strategis antara Kemenparekraf RI dan Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang menandai komitmen bersama dalam menguatkan sektor parekraf melalui pemberdayaan komunitas lokal, untuk mengangkat serta memberdayakan komunitas lokal sebagai pionir juga pahlawan pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.

Hetifah Sjaifudian yang juga Waketum Partai Golkar, menyatakan dukungan pihaknya terhadap acara ini. Hetifah menilai spot wisata daerah ini sangat potensial dikembangkan, sehingga perlu  perhatian besar dalam  pengembangannya. Termasuk dalam potensi pariwisata ekonomi kreatifnya.

“Ini adalah kesempatan emas bagi komunitas lokal untuk memperlihatkan kapasitas mereka sebagai motor penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing,” ujar Hetifah.

Kemenparekraf RI telah menyiapkan serangkaian kegiatan dalam acara ini yang mencakup workshop, diskusi panel dan pameran karya serta penampilan dari komunitas lokal yang telah berhasil menunjukkan inovasi serta kreativitas dalam bidang parekraf. Acara ini diharapkan akan menjadi platform pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara komunitas dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur.

Hetifah dalam keterangannya menegaskan, bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan ini merupakan kunci dalam menciptakan ekosistem yang mendukung  komunitas lokal pelaku parekraf di Kaltim.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran serta komunitas sebagai pahlawan lokal dalam memajukan ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat identitas pariwisata Kaltim, apalagi di Kaltim akan ada Ibu Kota Nusantara kedepannya,” ungkap Hetifah.

Kegiatan ini juga rencananya akan melibatkan para ahli dan praktisi dari sektor parekraf. Tenaga ahli sektor ini akan memberikan wawasan serta strategi dalam mengembangkan dan mempromosikan produk lokal ke kancah yang lebih luas. Diharapkan, acara ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi komunitas lokal lainnya untuk berkembang dan berinovasi.

Acara Netas juga akan dihadiri oleh stakeholder penting dalam bidang parekraf termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi dan media. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.

“Acara Netas ini tidak hanya menjadi wadah perayaan keberhasilan komunitas lokal, tetapi juga sebagai langkah maju dalam mengukir sejarah baru sektor parekraf Indonesia. Ini juga menjadi kesempatan buat saya selaku perwakilan Kaltim di Senayan untuk menyerap aspirasi dan masukan dari para komunitas pelaku parekraf di Kaltim,” tutup Hetifah.

Politisi partai beringin tersebut juga mengundang seluruh media dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara ini, baik secara langsung maupun melalui kanal digital yang akan disediakan. (ni)

Grebek Kupat Hidupkan Tradisi dan Kearifan Lokal di Kota Wisata Batu

April 17, 2024 by  
Filed under Wisata

BATU – Kota Wisata Batu menyelenggarakan acara Grebek Kupat sebagai bagian dari perayaan tradisional yang kaya akan makna, berlangsung di Alun- Alun Batu, Rabu sore ( 17/4/2024 ).

Acara gelaran perdana ini  digagas Dinas Pariwisata Batu dan didukung pelaku wisata yang ada. Salah satu elemen yang mencolok dari perayaan ini adalah gunungan setinggi 2 meter yang dibuat dari kupat matang. Gunungan tersebut tidak hanya menjadi simbol keberlimpahan hasil bumi, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya dan kekayaan tradisi lokal.

Gunungan Kupat, dibuat dengan teliti oleh para ahli pembuat kupat.  Gunungan tersebut merupakan karya seni yang memukau. Ditaruh di atas mobil hias, gunungan tersebut menjadi pusat perhatian saat diarak melalui jalanan dari rumah Dinas PJ. Walikota Batu menuju Alun- Alun Kota Batu.

Di belakangnya, terdapat pula gunungan kecil yang dibuat dari berbagai buah-buahan seperti tomat, apel, wortel, dan jeruk. Buah-buahan ini bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga merupakan representasi nyata dari hasil bumi yang melimpah di Kota Wisata Batu.

Tomat, dengan warna merah cerahnya, melambangkan semangat dan keberanian untuk berinovasi dalam mengembangkan pariwisata daerah. Apel, dengan rasa manisnya, menggambarkan keramahan dan kehangatan masyarakat Batu dalam menyambut para wisatawan.

Wortel, yang kaya akan nutrisi, mencerminkan komitmen untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan jeruk, dengan keasamannya yang menyegarkan, mengingatkan akan pentingnya mempertahankan tradisi dan nilai-nilai budaya dalam menghadapi arus globalisasi.

Kepala Dinas Pariwisata Arief As Sidiq,  ketua Panitia dalam laporannya menyebutkan melalui Grebek Kupat, masyarakat Kota Wisata Batu tidak hanya merayakan keberagaman dan kekayaan alam, tetapi juga menghormati warisan leluhur serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Acara ini akan dilangsungkan setiap tahun sebagai agenda rutin setiap memperingati hari lebaran ketujuh atau lebaran ketupat. Tentu akan melibatkan semua komponen masyarakat ” ungkap Arief.

Disebutkan, acara ini menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan identitas lokal, sambil tetap terbuka untuk merangkul perubahan dan kemajuan.

Grebek Kupat bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi sebuah perayaan yang menghidupkan tradisi dan kearifan lokal yang tak ternilai harganya.

Sekretaris Daerah yang mewakili PJ.Walikota Batu, Zadim Effisiensi mengapresiasi gagasan menggelar Grebek Kupat sebagai upaya uri-uri budaya. Diharapkan acara budaya ini terus dikembangkan dengan melibatlan semua komponen masyarakat dan dengan persiapan yang matang.

“Acara ini menarik dan sebagai upaya melestarikan atau uri- uri.budaya kearifan lokal. Saya berharap lebih banyak lagi masyarakat yang terlibat sehingga menjadi daya taril wisata ” tandas Zadim.

Grebek kupat berhasil mengundang warga dari berbagai lapisan masyarakat untuk merayakan keberagaman budaya yang dimiliki Kota Batu.

Kupat tumpeng, hidangan khas Jawa Timur yang identik dengan momen-momen spesial, menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut.

Dengan paduan rasa yang kaya dan aroma yang menggugah selera, hidangan ini tidak hanya mengundang decak kagum dari para peserta, tetapi juga menyatukan mereka dalam kebersamaan dan kegembiraan.

Grebek Kupat Tumpeng Syawalan” juga menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya lokal. Mulai dari drum band,  musik daerah, hingga prosesi adat Jawa dan doa-doanya ( ujub ).

Yang menarik dalam acara Grebek Kupat adalah rebutan Gunungan Kupat maupun gunungan buah- buahan.

Usai sang Kyai membacakan doa bahkan doa belum selesai masyarakat yang sejak siang berkumpul di Alun- Alun sudah tak sabar lagi, langsung merebut gunungan, suasana jadi ribut saling rebutan.

Khusnul warga asal Kalimantan sedang berlibur menyebutkan dia berebut gunungan buah dan sayur karena ini mendapat berkah dari acara ini dan ungkapan kegembiraan.

“Senang sekali dan saya ingin mendapatkan berkah dari membawh hasil pertanian ini ” ungkapnya sambil membopong hasil rebutannya.

Dalam keramaian di Alun-Alun Kota Batu, berbagai suku, agama, dan budaya berkumpul dalam semangat persaudaraan, mengukuhkan komitmen untuk menjaga harmoni dan toleransi di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.

Rebutan gunungan Kupat dan Buah-buahan menjadi simbol kebersamaan dan keberkahan dalam hidup.

Rebutan Gunungan Kupat dan Buah-buahan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga representasi dari kearifan lokal dan kebersamaan masyarakat.Tradisi ini telah mengikat generasi-generasi dalam sebuah ikatan yang kuat. Oleh karena itu, penting  untuk terus menjaga dan merayakan warisan budaya ini sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan sebagai bangsa.

Melalui “Grebek Kupat Tumpeng Syawalan perdana”, Kota Batu membuktikan dirinya sebagai pusat kegiatan budaya yang bersemangat dan inklusif. (Buang Supeno).

Wisatawan Ke Pusat Wisata Petik Strawberry Naik 40 Persen

April 16, 2024 by  
Filed under Wisata

BATU – Lonjakan  jumlah wisatawan yang berkunjung ke Destinasi Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry, Desa Pandanrejo kecamatan Bumiaji Batu  Selama liburan lebaran Idhul Fitri 1445 H sangat menakjubkan. Betapa tidak, kenaikannya mencapai 40 persen.

Andre Irawan, penanggung jawab Kebun Lumbung Strawberry, mengungkapkan jumlah wisatawan yang memanen strawberry mencapai angka 5.600 orang selama liburan Idul Fitri.

Menurut Andre, peningkatan ini 40 persen dari bulan sebelumnya, menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap destinasi ini. “Keberhasilan destinasi ini dalam menarik ribuan pengunjung seiring berjalannya waktu menjadi indikasi positif atas keberlanjutan dan popularitas Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry,” ungkapnya, Senin ( 15/4/2024 ).

Paket wisata petik strawberry yang ditawarkan dengan harga terjangkau, hanya Rp 25 ribu per orang, telah menjadi daya tarik utama. Paket ini tidak hanya menawarkan pengalaman unik dalam petik buah, tetapi juga memberikan hadiah menarik berupa 3 buah strawberry dan segelas juice strawberry segar. Pengunjung juga dapat membawa pulang hasil petikannya dengan harga yang sangat terjangkau, per onsnya hanya Rp 6 ribu, atau satu kilogram seharga Rp 60 ribu.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah dampak dari perubahan cuaca, terutama hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan produksi buah strawberry menjadi terganggu. Produksi rata-rata harian mencapai 70-80 Kg, namun untuk mengatasi kelebihan produksi, sebagian hasil dijual melalui platform online.

Menjelang liburan Idhul Fitri, permintaan olahan sari strawberry juga meningkat drastis. Kelompok wanita tani (KWT) diharuskan memproduksi 500-800 karton untuk memenuhi permintaan warga Batu saja.

“Permintaan Sari Strawberry 500 – 800 karton, habis untuk memenuhi permintaan konsumen warga Batu saja guna keperluan lebaran,“ lanjutnya.

Wisatawan yang datang dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa, menunjukkan daya tarik yang dimiliki destinasi ini. Mereka datang untuk menikmati sensasi petik strawberry langsung dari kebunnya. Seperti yang disampaikan Pundika dari Balikpapan, yang menyebut pengalaman ini sebagai sesuatu yang luar biasa

“Kegembiraan tak ternilai ketika kita turun ke kebun, apalagi  mulai memetik strawberry perasaan puas dan gembira, seakan petik kebun sendiri. Bisa kesana kemari sambil berselfi, “ ungkap Pundika asal Balikpapan ini.

Demikian pula dengan  Lusi dan dodys pasangan muda dari Surabaya ini, dia tertarik ke Lumbung Strawberry setelah melihat istagram. “ senang disaat metik strawberry,ini merupakan pengalaman pertama dating ke Batu dan menikmati wisata petik strawberry. Pokoknya seru dan bisa berselfie, murah lagi “ tandas Lusi.

Dengan paket wisata petik strawberry , pengunjung tidak hanya menikmati suasana alam yang segar dan kegembiraan petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga membawa pulang hasil petikan mereka dengan harga yang sangat terjangkau. Moment ini menjadi sesuatu bagi wisatawan yang  merasakan langsung kelezatan buah strawberry segar dan alami dari kebun yang subur dan indah.

Destinasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman alam yang segar dan kegembiraan dalam petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga menjadi pusat ekonomi lokal yang memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Diresmikan pada bulan Desember 2019, Lumbung Strawberry dengan luas lahan 2,3 hektar melibatkan 45 petani dari kampung Pandan. Selain menjadi tempat berpetik, destinasi ini juga menjadi simbol keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata di Kota Batu. (Buang Supeno)

Taman Rekreasi Selecta Jadi Magnet Ribuan Wisatawan di Liburan Lebaran Idhul Fitri 1445 H

April 15, 2024 by  
Filed under Wisata

BATU – Liburan lebaran Idhul Fitri 1445 H menjadi momen istimewa bagi ribuan pengunjung yang membanjiri Taman Rekreasi Selecta, Minggu, (14 /4/ 2024).

Suasana begitu ramai dengan keceriaan dan kebahagiaan dari para pengunjung yang datang dari berbagai penjuru. Wahana-wahana rekreasi yang tersedia dipadati pengunjung yang ingin merasakan keseruan liburan panjang ini.

Salah satu pengunjung , Mery berasal dari Surabaya. Dia tertawa ceria usai menikmati berbagai wahana dan mandi di kolam air. Kegembiraan terpancar dari wajahnya ketika dia bercerita tentang pengalaman liburannya di Taman Rekreasi Selecta. Baginya, Selecta bukan sekadar tempat rekreasi biasa, tapi juga merupakan tempat yang ramah di kantong dan cocok untuk dijadikan destinasi liburan keluarga.

“Dua hal yang membuat saya sangat senang berkunjung ke Selecta adalah harganya yang terjangkau dan lengkapnya wahana yang tersedia,” ucap Mery dengan penuh semangat.

Dengan harga yang terjangkau Mery bisa mengajak seluruh keluarga untuk bersenang-senang tanpa perlu khawatir menguras dompet. Selain itu, Mery juga memberikan pujian pada kebersihan dan kesejukan air di Taman Rekreasi Selecta. “Air di sini sangat bersih dan sejuk. Ditambah lagi dengan nuansa alam yang begitu menawan, membuat pengalaman berlibur kami menjadi sangat istimewa,” ungkapnya dengan bangga.

Bagi Mery, Selecta memberikan pengalaman yang berbeda dari kehidupan sehari-hari di Surabaya yang penuh dengan polusi dan kesibukan. “Setelah sekian lama menghirup udara Surabaya yang penuh polusi, menghirup udara segar di Selecta membuat tubuh dan pikiran kami terasa segar kembali,” tambahnya sambil tersenyum.

Pramono Direktur Taman Rekreasi Selecta Batu

Direktur Taman Rekreasi Selecta, Pramono mengungkapkan jumlah pengunjung pada hari Minggu, (14 /4/2024) hampir mencapai angka 4 ribu orang. Angka ini membuktikan Taman Rekreasi Selecta tetap menjadi favorit di hati masyarakat. Meskipun daerah sekitarnya mulai mengembangkan objek wisata baru, popularitas Selecta tetap tak tergoyahkan.

“Alhamdulillah masyarakat masih percaya dengan keindahan dan fasilitas wahana yang ada di Selecta. Sampai jam satu siang ini, sudah mendekati 4 ribu pengunjung “ ujar Pramono.

Hal ini mengisyaratkan bahwa pesona Selecta tidak hanya terletak pada sejarahnya yang panjang, tetapi juga pada kualitas layanan dan keunikan sejarah yang ditawarkannya kepada pengunjung. Meskipun persaingan di industri pariwisata semakin ketat dengan hadirnya berbagai destinasi baru, Selecta berhasil mempertahankan posisinya sebagai destinasi yang dicintai oleh banyak orang.

Disebutkan, tahun ini, Taman Rekreasi Selecta menambah destinasi menarik dengan merilis tiga wahana baru yang akan menambah daftar koleksi yang sudah ada menjadi 15 wahana. Ketiga wahana baru tersebut adalah Garden Train, Dino Ride, dan Mini Bumper Car. Dengan kehadiran wahana-wahana baru ini, nuansa berlibur di Selecta semakin lengkap dan memikat bagi para pengunjung.

Selain tiga wahana baru yang mencuri perhatian, Taman Rekreasi Selecta juga memiliki 12 wahana lainnya yang sudah menjadi favorit pengunjung sebelumnya. Di antara wahana-wahana tersebut adalah Bianglala, Family Coaster, Flying Fox, Sky Bike, Cinema For 4, Mobil Ayun, Water Park, dan Taman Aqoirium.

“Setiap wahana memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, sehingga setiap pengunjung dapat menikmati berbagai jenis aktivitas rekreasi sesuai dengan selera dan keinginan masing-masing. Apalagi setiap hari libur ada parade bunga dan live musik,“ tambah Pramono.

Dengan koleksi wahana yang beragam dan menarik, Taman Rekreasi Selecta menghadirkan kesempurnaan liburan yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung, baik anak-anak maupun dewasa. Keberagaman wahana juga menjadi salah satu alasan mengapa Selecta tetap menjadi destinasi favorit bagi banyak orang, karena dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan dan preferensi pengunjung.

Dengan terus menghadirkan inovasi dan peningkatan kualitas layanan, Taman Rekreasi Selecta tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari keseruan dan kesenangan dalam liburan bersama keluarga dan teman-teman. Dengan tambahan tiga wahana baru yang menarik, Selecta siap memberikan nuansa liburan yang lebih menyenangkan dan memuaskan bagi semua pengunjungnya.

Seiring dengan perkembangan obyek wisata baru di sekitarnya, Selecta dihadapkan pada tantangan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan demi mempertahankan daya tariknya. Namun, dengan dukungan dan kecintaan masyarakat yang terus mengalir, Taman Rekreasi Selecta diyakini akan tetap menjadi destinasi unggulan yang mampu memikat hati setiap pengunjung, baik yang datang dari dekat maupun dari jauh. (Buang Supeno)

Wisatawan Kecewa, Ferris Wheel Alun-Alun Batu Belum Dioperasikan Kembali

April 10, 2024 by  
Filed under Wisata

BATU – Para wisatawan yang mengunjungi Alun-Alun Batu mengharapkan agar wahana Bianglala (Ferris Wheel) yang menjadi ikon Alun-Alun dapat segera dioperasikan kembali.

Ketua PKL Alun-Alun Kota Batu, Puspita Herdisary atau yang akrab dipanggil Pipit, menyatakan keberadaan Ferris Wheel memiliki dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Alun-Alun Batu.

Pipit mengungkapkan kekecewaannya atas tidak dioperasionalkannya Ferris Wheel, yang menyebabkan Alun-Alun Kota Batu kehilangan daya tarik sebagai tujuan wisata favorit.

“Keberadaan Ferris Wheel sangat membantu PKL yang ada di Alun-Alun, karena menambah jumlah kunjungan wisata. Wisatawan datang ke Batu ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian melalui naik Ferris Wheel ini, dan tiketnya yang terjangkau juga memberikan kepuasan tersendiri.” Ungkap Pipit di Alun- Alun, Selasa ( 9/4/2024 ).

Pipit berharap bahwa kebijakan yang akan diambil harus menguntungkan banyak pihak. Dia menyayangkan adanya larangan bus parkir di Alun-Alun Kota Batu yang telah menurunkan pendapatan para PKL sekitar 80 persen.

Pipit juga mengucapkan terima kasih kepada PJ Walikota Batu Aries Ag7ng Paewai yang membuka kembali Alun- Alun Batu  24 Jam sejak Maret 2024.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Muji Dwi Leksono, menyatakan  pemerintah telah mempersiapkan perbaikan untuk Ferris Wheel yang menjadi ikon wisata di Alun-Alun Kota Batu. Diakui, Wahana itu telah diberhentikan operasionalnya sejak Desember 2022.

“Lebarah idhul Fitri  tidak mungkin beroperasi. Tapi, pada 2024  akan menjadi perhatian serius kita, akan diupayakan dioperasionalkan,” kata Muji melalui sambungan WhattApps.

Muji menjelaskan pemerintah akan serius memperhatikan perbaikan Ferris Wheel pada tahun 2024 dan akan berupaya untuk mengoperasionalkannya kembali.

Namun demikian, Muji menekankan  keputusan untuk menutup sementara Ferris Wheel diambil atas pertimbangan keamanan.

Berdasarkan hasil kajian dari tim Pemerintah Kota Batu, keberadaan Ferris Wheel harus diganti karena alasan keamanan.

Ferris Wheel ( Bianglala ) yang terletak di Jalan Diponegoro, Kecamatan Sisir tersebut, dibangun pada masa kepemimpinan Wali Kota Eddy Rumpoko pada 2011, menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Batu dan menjadi ciri khas Kota Batu yang memikat wisatawan.

Meskipun tidak beroperasi sejak Desember 2022 karena alasan keamanan dan perawatan, Pemerintah Kota Batu berharap kunjungan wisatawan pada tahun 2024 akan mengalami peningkatan signifikan menjadi sepuluh juta orang, dari 7,4 juta wisatawan pada tahun sebelumnya. (Buang Supeno).

Next Page »