ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pjs Bupati Kutai Kartaranegara Hadiri Ngulur Naga dan Belimbur

September 30, 2024 by  
Filed under Wisata

TENGGARONG – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Bambang Arwanto menghadiri prosesi Ngulur Naga dan Belimbur sebagai tanda akan berakhirnya perhelatan Erau Adat Pelas Benua tahun 2024. Prosesi digelar di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Museum Mulawarman, Minggu (28/9/2024).

Bambang Arwanto bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultan H. Aji Muhammad Arifin dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta para Kepala OPD menyaksikan jalannya prosesi ngulur naga yang diawali turunnya replika Naga Laki dan Naga Bini menuju Sungai Mahakam untuk dibawa ke Kutai Lama Kecamatan Anggana.

Bambang Arwanto mengatakan prosesi Ngulur Naga ini bukan sekadar acara seremonial belaka, melainkan bagian penting dalam seluruh rangkaian ritual Erau Adat Kutai yang sarat makna. Prosesi mengulur Naga Laki dan Naga Bini ke Kutai Lama, dan dilanjutkan prosesi Belimbur adalah simbol keabadian adat leluhur dan keberlangsungan tradisi di Tanah Kutai.

Disebutkannya prosesi mengulur Naga ini, bukanlah sekadar acara simbolik. Ini adalah ritual sakral yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang. Di saat tubuh naga dilarung di Kutai Lama, Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura akan melaksanakan ritual Beumban, Begorok, dan Rangga Titi  sebagai wujud persiapan spiritual sebelum pelaksanaan ritual adat Belimbur.

Ritual adat Belimbur merupakan ritual penyucian diri yang dilakukan setelah Air Tuli (air suci dari Kutai Lama) tiba di Tenggarong bersama kepala dan ekor naga. Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura, beserta seluruh kerabat kesultanan dan masyarakat, akan memercikkan Air Tuli ke tubuh menggunakan Mayang Pinang serta memercikkannya ke empat penjuru mata angin, sebagai simbol pembersihan diri dari segala pengaruh jahat dan permohonan perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

Pemkab Kukar juga telah menyediakan air bersih untuk memastikan bahwa ritual adat Belimbur ini dilaksanakan dengan cara yang higienis dan sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.

“Tentunya, dengan penuh keyakinan dan khidmat, kita bersama-sama harus menjaga ketertiban, menghormati nilai-nilai luhur adat istiadat Kutai, agar ritual ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan cita-cita kita bersama.” Imbaunya.

Sementara itu Sultan Aji Muhammad Arifin dalam sambutannya yang disampaikan Pangeran Noto Negoro Heriansyah, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kukar dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut, sehingga pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua 2024 dapat terlaksana dengan lancar dan aman.

Disebutkannya Erau sebagai festival rakyat adalah bukti kekayaan dan keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat Kutai Kartanegara yang merepresentasikan identitas bangsa Indonesia dengan kearifan lokal sebagai kekayaan budaya. (kk01).

Sultan Kutai Jalani Bepelas Malam Ketiga

September 24, 2024 by  
Filed under Wisata

TENGGARONG – Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura XXI, H. Adji Moehammad Arifin melakukan Bepelas malam ketiga, di ruang Stinggil Keraton Kesultanan Kutai Kertanegara (museum mulawarman), Senin (23/9/2024) malam.

Sebelum acara bepelas dimulai para dewa belian melakukan upacara Merangin, sambil membaca mantra-mantra para dewa belian langsung memasuki Keraton untuk melakukan rangkaian acara Bepelas.

Bepelas merupakan salah satu upacara sakral yang wajib dilaksanakan Kesultanan Kutai Kartanegara, pada setiap malam selama berlangsungnya pesta adat erau.

Selama berlangsungnya upacara adat ini, sejumlah tarian sakral disuguhkan kepada kerabat Kesultanan Kutai. Mereka menari sambil mengelilingi tiang Ayu atau Sangkoh Piatu yang telah berdiri tegak.

Setelah mengelilingi tiang Ayu, sejumlah kerabat kesultanan Kutai tampil membawakan tari-tarian seperti dewa memanah, Beganjur laki dan bini.

Turut hadir dalam acara tersebut, sejumlah perwakilan OPD dilingkup Pemkab Kukar, tokoh agama, masyarakat, dan sejumlah kerabat Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura.

Upacara Bepelas berlangsung khitmad, pada malam ketiga tersebut Sultan menginjakkan kakinya tiga kali ke gong Raden Galuh.

Jumlah dentuman meriam selaras dengan acara Bepelas pada malam hari tersebut. Karena malam ini adalah malam ketiga. Maka meriam yang diledakkan adalah sebanyak tiga kali, begitu seterusnya.

Pada akhir sesi upacara sakral ini, para tamu dan kerabat Kesultanan kembali di ajak menari dengan diiringi lantunan musik pengiring yang terdiri dari gamelan, gong dan aneka alat musik lainnya yang dimainkan oleh anak-anak muda masih dari kerabat Kesultanan.

Rangkaian acara Bepelas pun akan terus dilangsungkan hingga berakhirnya Erau Adat Pelas Benua 2024. (kk5)

Jembatan Sambaliung Jadi Ikon Baru Wisata Berau

September 22, 2024 by  
Filed under Wisata

Jembatan Sambaliung di Tanjung Redeb Berau (Foto : Hudais TP)

TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau sebagai ikon pariwisata Kalimantan Timur akan semakin menarik dengan kehadiran element estetis Jembatan Sambaliung di Tanjung Redeb. Element estetis Jembatan Sambaliung Berau karya desainer/seniman John Martono (Kapten John) merupakan hasil program corporate social responsibility (CSR) PT Berau Coal.

Penjabat (Pj)  Gubernur Kaltim Akmal Malik berkisah awal kunjungannya ke Kabupaten Berau pada tujuh bulan lalu. Ia sangat terpesona dengan daerah ini yang luar biasa wisatanya. Kabupaten paling utara Benua Etam dan menyandang daerah tujuan wisata Kalimantan Timur sangat layak dijadikan destinasi wisata premium.

“Hanya belum ada premiumnya. Premiumnya baru dari Allah SWT. Itu adalah Maratua, Derawan, Kakaban, dan beberapa tempat lainnya,” katanya, Sabtu (21/9/2024).

Akmal Malik yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini berharap pemerintah daerah harus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan setempat menciptakan destinasi wisata premium.

“Element estetis Jembatan Sambaliung ini sangat ikonik. Karena menampilkan banyak ikon-ikon lokal, ada penyu, ada rutun (tanaman khas), juga ukiran ornamen enggang dan peta kecamatan,” bebernya.

Akmal Malik meyakini element estetis Jembatan Sambaliung akan menjadi salah satu destinasi wisata premium di Berau, khususnya Tanjung Redeb. Jika orang datang ke sini, meski tidak ke Maratua, Derawan atau Kakaban akan tetap senang karena bisa melihat dan berfoto selfie di element estetis,

“Terlebih ketika malam hari,” kata Akmal Malik.

Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim dan PT Berau Coal atas diresmikannya element estetis Jembatan Sambaliung Berau

“Ide-ide dan dukungan semua pihak membuat kami semakin bersemangat mempercantik Kabupaten Berau, terlebih kami juga mitra Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Sri Juniarsih berkeyakinan hiasan yang menjadi identitas dan kekayaan budaya Berau semakin menarik minat wisatawan datang ke Bumi Batiwakkal.

“Kami terus berbenah, terlebih adanya dukungan Pemprov Kaltim dan stakeholders di Berau,” akunya.

Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono mengungkapkan Berau Coal turut bangga bisa menjadi bagian dari perkembangan dan kemajuan Kabupaten Berau dan Provinsi Kaltim.

“Dalam perjalanan perusahaan (Berau Coal) hingga saat ini, terus aktif menjadi mitra pemerintah daerah dalam pembangunan strategis di Berau maupun Kaltim hingga nasional,” jelasnya.

Kemitraan diwujudkan melalui berbagai program dan pemberdayaan masyarakat dari berbagai pilar, mulai infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, termasuk mendorong kemajuan pariwisata Kabupaten Berau.

“Kami meyakini kehadiran element estetis ini akan memberikan sentuhan estetika yang menginspirasi dan memperkaya pengalaman masyarakat dan wisatawan,” harapnya.

Launching element estetis Jembatan Sambaliung ditandai penekanan sirine dan penandatanganan prasasti.

Hadir jajaran Forkopimda Kabupaten Berau, asisten, staf ahli bupati dan pimpinan perangkat daerah Kabupaten Berau, pimpinan perangkat daerah Pemprov Kaltim, jajaran manajemen PT Berau Coal, Bankaltimtara, camat dan lurah. (mas/sam)

Mendirikan Ayu, Tanda Erau Adat Kutai Pelas Benua 2024 Dimulai

September 21, 2024 by  
Filed under Wisata

TENGGARONG – Upacara adat Mendirikan Ayu merupakan pertanda Erau telah dimulai. Ayu adalah sebuah tiang yang berbentuk tombak dan terbuat dari kayu ulin yang biasa disebut dengan nama Sangkoh Piatu. Sangkoh Piatu merupakan senjata Raja Kutai Pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti yang pada batangnya diikatkan Tali Juwita yang menyimbolkan berbagai lapisan pada masyarakat dan Cinde yang menyimbolkan keluarga Sultan Kutai. Mendirikan Ayu merupakan sebuah simbolisasi dari upaya untuk mencari atau mendirikan kerahayuan (keselamatan atau ketentraman).

Mendirikan Ayu, digelar di Ruang Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sabtu (21/9/2024). Upacara ini dipimpin oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21 Sultan Haji Aji Muhammad Arifin, dan dihadiri para pangeran Kesultanan Kutai, ing Martadipura (saudar Sultan), Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah, Mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 Isran Noor, Wabup Kukar Rendi Solihin, Ketua Sementara DPRD Kukar Farida, AKBP Kapolres Kukar Hari Rusyaman, Dandim 0906 Kukar Letkol (CZI) Damai Adi Setiawan, Kajari Kukar Ari Bintang Prakosa Sejati, Kalapas IIA Tenggarong Suratman, Kapolsek Tenggarong AKP Sukardi, dan Kadisdikbud Kukar Tauhid Afillian Noor serta undangan lainnya.

Upacara Mendirikan Ayu dimulai dengan menyiapkan peralatan upacara, yaitu selembar jalik atau tikar dari rotan yang dihamparkan, di atas jalik dihiasi tambak karang bermotif naga biasa dan naga kurap, serta seluang emas berwarna-warni. Pada tambak karang terdapat hiasan empat ekor naga yang masing-masing menghadap ke empat sudut luar. Empat ekor naga masing-masing bertaringkan pisang ambon, sementara mulut naga menggigit sebutir ayam kampung.

Prosesi Mendirikan Ayu, Sultan mengenakan pakaian kebesaran dan berdiri dihadapan Singgasananya. Kemudian behambur beras kuning, lalu Tiang Ayu didirikan oleh Bupati Kukar, Wabup Kukar dan Dandim 0906 Kukar yang mewakili tokoh Masyarakat. Serta Kerabat Kesultanan Ing Martadipura.

Prosesi Mendirikan Ayu dan menyalakan brong di depan Museum dan ditutup dengan doa oleh Ustadz Da’i Tomo. Saat doa penutup selesai, maka saat itulah Erau secara resmi telah dimulai. (kk05)

Dinas Pariwisata Kaltim Menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Ekowisata

September 21, 2024 by  
Filed under Wisata

BATU MAJANG – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Minat Khusus – Ekowisata, bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Didparpora) Kabupaten Mahakam Ulu, di Dermaga Wisata Lung Alan, Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu. Jumat (20/9/24).

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mahakam Ulu, Yason Liah membuka pelatihan ini, dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk anggota DPRD, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, yang diwakili Kasi Kemitraan SDM Pariwisata dan Ekraf, Hj. Herlina Eka Yanti dan tokoh masyarakat setempat.

Sebanyak 30 peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengikuti pelatihan ini. Berasal dari beberapa desa, termasuk Long Melaham dan Long Bagun. Materi pelatihan disampaikan pelatih dari HPI dan dosen dari UMKT Samarinda, fokus pada penguatan keterampilan dalam pemanduan ekowisata. Pelatihan berlangsung selama dua hari, dengan sesi teori dan praktik lapangan.

Tujuan dari pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang pemanduan wisata, terutama di Kampung Batu Majang, yang dikembangkan sebagai destinasi wisata. Dengan lokasi geografis yang strategis dan potensi alam yang melimpah, Kabupaten Mahakam Ulu diharapkan dapat menjadi pusat ekowisata yang menarik.

Kadisparpora Mahakam Ulu menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membentuk pemandu wisata lokal yang kompeten. Ia berharap, ke depannya, kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan pendapatan masyarakat melalui pariwisata yang berkelanjutan.

“Melalui pelatihan ini, kita berharap dapat menciptakan destinasi wisata yang menghormati kelestarian alam dan budaya,” tuturnya. (yud)

Next Page »