Belanda Tertarik Kerjasama Ekonomi Dengan Kaltim

Jakarta – Duta Besar Belanda, Dr Nikolaos van Dam menyatakan ketertarikannya dengan berbagai Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi ekonomi Kaltim lainnya, sehingga dapat menjalin hubungan usaha antara pengusaha Belanda dan Kaltim.
Pernyataan itu disampaikan, Nikolaos usai mendengarkan informasi pelung usaha dan potensi SDA daerah dari Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak saat melakukan jamuan makan siang di Jakarta, Jumat (13/2).
”Saya kira sudah banyak program kerjasama ekonomi kedua negara dan kini tinggal ditindaklanjuti hingga daerah, salah satunya Kaltim yang memang memiliki potensi cukup baik,” kata Nikolaos.
Dalam kesempatan itu, Nikolaos mengatakan, sudah banyak program kerjasama ekonomi Indonesia-Belanda yang perlu ditindaklanjuti oleh sejumlah pengusaha hingga ke tingkat daerah. Menurut dia, salah satu kerjasama yang dilakukan di Kaltim saat ini adalah program pelestarian orangutan dan pengolahan air minum di Balikpapan. Tentunya masih banyak potensi lain yang perlu dikerjasamakan baik berupa murni kerjasama maupun usaha yang saling menguntungkan.
Dubes Belanda juga tertarik dengan program Kaltim hijau, dengan melakukan rehabilitasi terhadap kawasan hutan dan lahan yang kritis, sehingga perlu dihijaukan kembali.
”Saya mendengar informasi sebelum meninggalkan Kaltim pada tahun 1940-an, Belanda menutup sejumlah sumber-sumber minyak di beberapa kawasan, jika memungkinkan hal itu bisa dibuka dan ditambang kembali,” katanya.
Hal senada juga disampaikan, Direktur Indonesia-NetherlandsAssociation/Indonesia Benelux Chamber Of Commerce (INA), Elmar Bouma yang juga sangat tertarik untuk melakukan pengkajian dan mencari jalan keluar terhadap sejumlah masalah di Kaltim.
Beberapa program kerjasama yang akan dijajaki antara lain, soal pengolahan air minum dan pengolahan sampah yang tentunya akan didahului dengan membentuk tim guna melakukan penelitian awal tentang potensi kedua hal itu.
Sebelumnya Awang Faroek menjelaskan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Kaltim dapat dikelola dan dikerjasamakan dengan pemerintah atau pengusaha Belanda.
Selain itu Awang juga menyampaikan tentang potensi usaha yang bersumber dari sumber daya alam, antara lain bahan baku batu kapur untuk pabrik semen, kandungan emas, batu bara, migas dan berbagai sumber SDA lainnya. (vb-01/eko)

---