ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Hutan Indonesia Serap Racun Negara Maju

April 15, 2009 by  
Filed under Berita, Lingkungan Hidup

Share this news

JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban mengemukakan, Indonesia bersedekah besar menyerap emisi dari negara-negara industri dengan hutan tropis yang menyerap karbon. Berbicara sebagai pembicara kunci seminar sehari bertema “Menggalang Inisiatif Perdagangan Karbon Sukarela” yang diadakan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Dephut, ia mengupas masalah belum seimbangnya kompensasi itu.“Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara berkembang lain, namun insentifnya belum ada, sehingga kita bersedekah besar pada mereka,” katanya Rabu (15/04) di Jakarta. Menurut dia, negara industri yang banyak melepas emisi CO2 seringkali hanya menyoal deforestasi, tetapi atas usaha negara berkembang yang menjaga kelestarian hutannya belum dihargai dengan semestinya.
Merujuk pada studi badan PBB, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), tahun 2006, MS Kaban mengemukakan, hutan beserta tanah di bawahnya di seluruh dunia menyimpan karbon lebih dari 1 triliun ton karbon, yang berarti dua kali lipat jumlah karbon di atmosfer. Sedangkan kerusakan hutan, kata dia, menambah hampir 6 miliar ton CO2 ke atmosfer per tahun.(vb-01/k.c)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "Hutan Indonesia Serap Racun Negara Maju"

  1. adrian hakim on Wed, 15th Apr 2009 9:22 pm 

    Kalo Menhut era Sujarwo th 1970an, Hutan Alam Indonesia mulai dipasarkan sbg Dollar Hijau, era Hasyrul Harahap 1990an integrasi Hutan Tanaman dg Transmigrasi, era Djamaludin pengetatan Jatah Tebangan di Hutan Alam, era Muslimin Nasution bnyk Perguruan Tinggi dikasi jatah HPH, era Nurmahmudi Ismail Dana Reboisasi 8 Triliun disetor ke APBN krn takut dikorupsi pengusaha, era M.Prakosa bnyk aset BUMN2 Khtn jatuh ke Swasta, era MS.Kaban ? perhatiannya bnyk/utk urus kepentingan Pbrk2 Pulp di Sumatera, bahkan skrg dia perbolehkan Pbrk2 tsb pake bahn baku kayu dr Hutan Alam, jadi kebijakannnya samasekali tdk berpihak pd spirit penanaman/pembangunan hutan, jadi bgmn bisa dia mengomentasi soal penyerapan CO2 ?

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.