ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kaltim Swasembada Daging 2013

October 10, 2009 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com– Kalimantan Timur mengupayakan pada tahun 2013 dapat berswasembada daging dengan ketersediaan dan kemandirian. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Peternakan Kaltim Ir. H. Ibrahim, MP saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (Rabu/07/10/09).

intergrasi antara sapi dan sawit

intergrasi antara sapi dan sawit

“Standar konsumsi daging masyarakat Kaltim sebesar 10,60 persen telah melampaui target nasional sebesar 10,30 persen, namun masih rendah pada konsumsi telur dan susu,” jelas Ibrahim.

Kaltim kini memerlukan bibit indukan sapi sebanyak 350 ribu ekor dan saat ini hanya terpenuhi 91 ribu ekor saja. Padahal luas lahan dan ketersediaan pangan sangat berlimpah di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

Diantara program yang menjadi prioritas diantaranya revitalisasi peternakan dengan program Intergasi Sawit-Sapi, Intergrasi Sapi dengan sampah, Intergrasi sapid an Kakao dan program Integrasi Sapi dengan tanaman pertanian.
“Saya berencana membuat program integrasi antara sapi dan sawit. Jika satu hektar kebun sawit menyediakan 2-3 ekor sapi untuk petaninya, maka masyarakat akan lebih cepat sejahtera,” tegas Ibrahim.

Kelembagaan peternakan seperti koperasi dan kelompok usaha besama, permodalan yang terbatas, belum optimalnya produk hewan yang sehat dan bersih serta tingginya ketergantungan Kaltim terhadap produk peternakan dari luar, menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan peternakan.

Saat ini terdapat peternakan sapi di Trunen Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) yang memiliki populasi sebayak 1.500 ekor yang dikelola oleh PT Agritama bangkit Sangsaka. Selain itu, ada pula investor yang berminat mengembangkan ternak sapi potong dan sapi perah. (vb-01)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.