ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Disperindagkop Adakan Tera Ulang Timbangan Pedagang

February 24, 2009 by  
Filed under Ekonomi & Bisnis

Share this news

TARAKAN-vivaborneo.com– Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi  (DISPERINDAKOP)  Kaltim hari Selasa (24/02) adakan tera ulang terhadap timbangan-timbangan para pedagang di pasar Gusher Tarakan. Tujuan diadakannya tera ulang itu untuk melindungi  pedagang dan konsumen dari kecurangan-kecurangan.

Warsito, selaku Ketua tim penera mengatakan bahwa setiap tahunnya timbangan-timbangan para pedagang pasti mengalami perubahan, oleh karena itu pihak Desperindagkop Kaltim  mengadakan tera ulang ini.. Tera ulang ini,  ujar Warsito akan dilaksanakan selama empat  hari berturut-turut. “Tidak hanya di Tarakan saja, tera ulang juga akan dilaksanakan diseluruh kota-kota besar di Kalimantan Timur (Kaltim)”, tambahnya. Setelah Kota Tarakan tera ulang akan dilanjutkan ke  Nunukan.

Warsito juga menambahkan untuk timbangan-timbangan yang berbentuk digital pihaknya akan langsung mendatangi tempat pedagang, pasalnya timbangan digital harus di tera ulang ditempat yang tertutup tanpa ada hembusan angin.

Sementara itu untuk biaya tera ulang  yang dibebankan kepada pedagang adalah sekitar Rp.1500 hingga Rp.10.000. “Apabila selama tera ulang ini diadakan dan didapat pedagang-pedagang yang sengaja merubah takaran timbangan tersebut maka Tim Penera akan memberikan sanksi kepada para pedagang, berupa penyitaan alat timbangan tersebut”,  kata Warsito. (vb-013)


Share this news

Respon Pembaca

Satu Komentar untuk "Disperindagkop Adakan Tera Ulang Timbangan Pedagang"

  1. adrian hakim on Wed, 25th Feb 2009 5:53 am 

    zaman dulu, bawa ayam ke pasar kepala dibawah kaki diatas, atau hrg jualan lbh tinggi dr sehrsnya aja bisa ditangkap polisi lho

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.