10 Ribu Durian Gratis Meriahkan Festival Durian Kutai Barat

SENDAWAR – Sebanyak 10 ribu buah durian disediakan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat secara gratis pada Festival Durian di Alun-alun ITHO, di Kompleks Perkantoran Pemkab Kubar, Kamis (25/1/2024).

Masyarakatpun antusias mendapatkan durian meski harus terkena duri tajam buah ini. Dalam sekejap, tumpukan durian habis dalam waktu 15 menit.

Festival durian ini secara rutin telah berlangsung lima kali ini juga dihadiri pejabat pemerintah, pegawai, dan Kori Aprilia Juara Pemilihan Putri Kaltim 2024. berbagai kegiatan menarik seperti lomba makan durian, lomba durian unggul, kuliner durian, dan fashion show bertema durian.

Rencananya, festival durian ini juga dibarengi pemecahan rekor dunia (MURI). Agenda tersebut terpaksa dibatalkan  dibatalkan karena musim durian yang sudah memasuki penghujung.

Kepala Dinas Pariwisata Kubar, Yuyun Diah Setiorini menyampaikan, pihaknya belum siap karena sibuk serta musim durian juga sudah di penghujung. “Mudah-mudahan di tahun depan kita dapat melaksanakannya,” kata Yuyun.

Yuyun menegaskan, Festival Durian Kubar akan terus dilaksanakan ke depan untuk memperkenalkan durian Kutai Barat ke luar daerah. Durian merupakan salah satu produk unggulan khas Kutai Barat sehingga dapat meningkatkan ekonomi kreatif dan ekonomi masyarakat, khususnya di Kutai Barat,

Bupati Kutai Barat, FX.Yapan, memberikan apresiasi untuk Festival Durian tahun 2024. Ia membanggakan buah durian asli Kutai Barat yang memiliki kualitas terbaik di Kalimantan Timur.

Durian asli Kutai Barat memiliki keunikan mulai dari cita rasa, daging, tekstur buah yang tebal, hingga varian warna seperti durian putih, kuning, dan durian mentega. Meskipun beberapa lahan penghasil durian beralih fungsi, Bupati FX.Yapan bertekad untuk melindungi kampung-kampung yang masih memiliki pohon durian.

“Kita mau membudidayakan durian alam supaya jangan sampai habis dibabat sawit,” kata Bupati FX.Yapan, mengecam praktik ‘tebang pohon’ oleh tengkulak durian yang dapat merugikan petani.

Dia juga mendorong pengembangan produk durian dalam bentuk lain, seperti permen, krupuk, roti, atau jus durian, untuk meningkatkan ekonomi kreatif dan ekonomi masyarakat di Kutai Barat.

Beberapa kecamatan di Kutai Barat, seperti Nyuatan, Tering, Long Iram, Manor Bulatn, dan Barong Tongkok, menjadi sentra penghasil durian saat musim durian, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. (arf)

---