ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kampung Muara Begai Panen Perdana Budidaya Ikan Nila

January 15, 2025 by  
Filed under Kutai Barat

Share this news

SENDAWAR – Panen perdana Ikan Nila di Kampung Muara Begai, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) merupakan salah satu program pemerintah  dalam menunjang ketahanan pangan. Program ini didukung PT. PAMA dan PT. TCM akan menjadi pusat percontohan bagi kampung lainya, di wilayah Kecamatan Muara Lawa.

Kepala Kampung Muara Begai Antonius mengatakan, program awal adalah penyerahan lahan 100 hektare oleh PT. Trubaindo Coal Mining (TCM) kepada Kampung Muara Begai. Lahan tersebut kemudian dikelola  salah seorang warga yaitu Adi yang berasal dari Kampung Muara Begai. Pihak kampung kemudian berkoordinasi dengan CSR PT. Pamapersada Nusantara, dan hasilnya seperti gayung bersambut.

“Karena lahan yang di serahkan oleh PT. TCM ke kami masih lahan kosong jadi kami koordinasi dengan pihak PT. PAMA  mengelola  tanah kosong ini,”kata Antonius, Kamis (9/1/2025).

PT PAMA kemudian siap membantu dengan bibit ikan nila. Empat kolam akhirnya dibuat dengan kapasitas ikan seribu bibit per satu kolam. Sehingga, total terdapat empat ribu bibit ikan nila bantuan dari CSR PT. PAMA ini.

“Atas nama warga Muara Begai Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. PAMA,” ucapnya

Ia berharap kepada perusahaan yang tergabung dalam forum CSR PT. TCM bisa juga ikut berkolaborasi dalam pusat percontohan ini dengan budidaya lain  seperti ayam petelur, ayam potong, maupun ayam kampung dan juga bebek.

” Kami sangat berharap kepada semua pihak untuk ikut andil  agar tempat ini menjadi pusat percontohan  di Kecamatan Muara Lawa ini. “Dengan harapan apabila perusahaan sudah tidak ada lagi beroperasi disini kami sudah bisa hidup mandiri,”bebernya.

Camat Muara Lawa Edi Murhamdi menyampaikan, pada dasarnya pemerintah kecamatan sangat mendukung kegiatan ini. Kegiatan seperti ini merupakan salah satu visi misi  Presiden Prabowo.  Ketahanan pangan ini merupakan program utama  Prabowo.

Ia berharap  semua forum CSR PT. TCM bisa ikut berpartisipasi meluangkan dana CSR nya untuk berkolaborasi dengan warga Muara Begai, agar kedepannya warga Muara Begai siap secara ekonomi saat perusahaan berhenti beroperasi.

“Saya juga berterimakasih kepada Petinggi Muara Begai atas pengelolaan tempat ini kepada orang yang tepat sehingga kolam ini bisa berhasil,” ungkapnya.

Sementara itu, Project Manager (PM) PT. PAMA, Saptodewo menyampaikan ucapan terimakasih kepada petinggi Kampung Muara Begai, dan PT. TCM sebagai owner  PT. PAMA. Tanpa adanya PT. TCM tidak mungkin ada PT. PAMA disini.

“Terimakasih kepada PT. TCM yang sudah memberikan tanah hibah kepada Kampung Muara Begai ini, sehingga kami bisa ikut ambil andil di dalamnya memberikan bibit dalam budidaya ikan ini,”ujarnya.

Ia menyebut, pengembangan budidaya ikan ini adalah salah satu wujud  mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, terutama mendukung tercapainya Indonesia generasi emas tahun 2045 nanti dan di mulai dari sekarang.

“Dengan adanya program perdana yang kita lakukan ini kita sudah banyak ilmu dan masukan juga banyak pengalaman InsyaAllah kedepannya akan lebih baik lagi,”bebernya.

Dijelaskan, penebaran bibit ini dimulai dari bulan September tahun 2024 lalu, dan di bekali dengan pelatihan bagaimana cara membudidayakan ikan serta pembibitan dan penyerahan bibit hingga ke pendampingan.

“Tim CSR kami memang sangat intens dalam mendampingi hingga sampai ke tahap panen hari ini,”tandasnya.

Ia juga berharap kepada teman-teman forum CSR bisa bergabung dengan tim kami agar lebih solid dan bisa berkembang lebih besar lagi kedepannya..

Kasdim 0912, Mayor Inf. Agung Phudi Riyadi menyampaikan, kolaborasi itu memang penting, dalam rangka mensukseskan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.  Peran dan fungsi dari suatu nggaran yang tepat sasaran, sehingga tercapai apa yang dituju, dengan harapan tidak ada yg tumpang tindih, dan segala kebutuhan terpenuhi.

“Bagi kami orang Jawa mendapatkan lahan seperti ini sudah berpikiran ladang uang ini,”katanya.

Kenapa di bilang ladang uang, karena kalo di Jawa cari ladangnya yang susah, sementara disini sangat berlimpah, kalo di lihat potensi memang sangat banyak akan tetapi yang susah itu memulai nya.

“Karena kalau saya liat tidak berani memulai karena takut gagal,”ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Salkus mengatakan,  Dinas ketapang sangat menunggu ide dan gagasan kreasi dan inovasi dari semua pihak terkait dengan pengembangan ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Kutai Barat.

Dijelaskan, dari data yang ada, ketahanan pangan di Kubar ini sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak lintas sektor.oleh Ia  sangat bersyukur  pemerintahan Presiden Prabowo menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas utama pemerintah pusat.  Semangat itu sudah ditransfer ke daerah.

Sektor pertanian menjadi yang terdepan bagi Kutai Barat menjadi sentra agro industri.

Kinerja  ketahanan pangan bisa dilihat  dari indek ketahanan pangan Kubar berada di peringkat 359 dengan nilai  dari 416 kabupaten yang ada di Indonesia. ‘Indeks ketahanan pangan masih rendah dan yang tertinggi Balikpapan,”tandasnya.

Perhatiani dengan cara kolaborasi dari semua sektor diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan di Kubar .

“Ini tidak bisa dengan satu pihak, tapi harus keroyokan dari semua pihak lintas sektor,” katanya.

menurutnya barang pangan yang masuk ke Kubar masih banyak dari luar. Disebutkan, untum memenuhi kebutuhan beras masih mendatangkan  dari Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa.

Oemerintah sudah memayungi warga dengan beberapa regulasi, ada peraturan presiden nomor 81 tahun 2024, tentang percepatan penganeka ragaman pangan berbasis sumber daya lokal.

“Regulasi pemerintah ini kita sambut dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan sektor pertanian dan ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Kutai Barat,”bebernya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.