ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Puskesmas Tutup, Dokter RSUD Talisayan Sakit tetap Layani Pasien

January 22, 2025 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

TALISAYANTidak dapat dipungkiri, buntut dari kelanjutan surat kementerian pasca terbitnya surat edaran Dinkes Berau Nomor 440/442/Set – 1, tertanggal 15 Januari 2025 yang  sebelumnya diperkuat surat Sekkab Berau Nomor 870/1439/BKPSDM – I/2024 tertanggal 31 Desember 2024 tentang Tindak Lanjut Penataan Tenaga Non ASN. Inti surat tersebut yaitu tidak diperpanjangnya kontrak Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau Honorer di bawah dua tahun. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri di lingkungan layanan kesehatan dan masyarakat. Yang terdampak antara lain pada pelayanan kesehatan. Selain mengurangi jam pelayanan, ada Puskesmas harus tutup karena ketiadaan dokter.

“Atas alasan itulah, dengan berat hati, pelayanan kami tutup sambil menunggu adanya dokter,” terang Plt Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Biatan Lempake, Slamet.

Puskesmas Biatan Lempake terdapat tiga tenaga dokter umum tidak lagi bekerja.  Sehingga berdampak pada layanan di IGD dan rawat inap dan harus tutup.

Sementara di RSUD Talisayan, Kecamatan Talisayan , Berau yang biasa setiap harinya dipenuhi pasien dengan berbagai macam keluhan penyakit.  Kini jumlah pasien menurun drastis, menyusul ditutupnya jadwal layanan kesehatan, seperti Poli Anestesi, Poli Kandungan, Poli Penyakit Dalam dan Poli Anak.  Sementara  Poli Bedah,  IGD dan Rawat Inap tetap buka. Memaksimalkan 4 tenaga  dokter yang tersedia di RSUD Talisayan  menyusul ‘dirumahkannya” 10 dokter di rumah sakit tersebut. Alhasil, seorang dokter  di RSUD Talisayan jatuh sakit diduga kelelahan setelah piket sehari semalam di IGD dan Rawat Inap secara bergantian. Karena keterbatasan tenaga dokter , dipilih tetap memberikan layanan kesehatan  ke masyarakat.

“Sebanyak 31 pegawai RSUD Talisayan kini tidak bekerja lagi.  Diantaranya dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan dan lainnya. Kami berharap segera mungkin ada solusi terbaik dari dinas kesehatan dan Pemkab, agar masalah ini kembali normal seperti biasa,’ sebut seorang tenaga medis di RSUD Talisayan dan enggan disebutkan namanya.

Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie menyebutkan, keputusan menghentikan layanan ini merupakan tindak lanjut dari surat kementerian yang diedarkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Berau.

“Ini sama halnya dengan yang telah dilakukan awal tahun kemarin,” ujarnya sembari menambahkan pihaknya tidak dapat berbuat banyak, kecuali memastikan bahwa proses seleksi CPPPK hingga CPNS diikuti oleh para tenaga honorer.

Selama dua tahun terakhir, Dinkes Berau hanya menerima puluhan tenaga kesehatan. Sedangkan sisanya bekerja di atas tahun tersebut. Rekrutmen honorer sempat dibuka , namun hanya untuk tenaga kesehatan di bidang pelayanan dokter spesialis, gigi, dan umum.

Konsultasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta di level provinsi telah ditempuh selama dua pekan.

“Kami sudah aktif mencari solusinya, tapi memang harus dijalankan dulu sementara ini,” jelas Lamlay Sarie yang memastikan tidak ada layanan tutup selain IGD dan rawat inap, dan pelayanan tetap berjalan sesuai jam yang ditetapkan. (Yoi)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.