ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Rapimnas PII 2023 Momentum Insinyur Berkontribusi di IKN 

January 21, 2023 by  
Filed under Berita

Share this news

Menteri PPN/Bappenas Suharso Manoarfa mencoba kereta listrik buatan mahasiswa Uniba Kaltim, di halaman Hotel Novotel lokasi Rapimnas PII (20/01/23). (foto la)

BALIKPAPAN – Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2023 yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan Jumat 20 Januari 2023 berlangsung meriah dan produktif.

Mengangkat tema ‘Mengukuhkan Peran Nyata dan Kontribusi PII dalam Pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur’, Rapimnas PII kali ini menjadi momentum para insinyur di Indonesia berkontribusi dalam pembangunan IKN yang digadang sebagai pilot project kota percontohan di Indonesia.

Ketua Pelaksana Rapimnas PII, Hetifah Sjaifudian  mengatakan, Rapimnas PII 2023 kali ini adalah momentum penting yang dilakukan secara periodik untuk menyatukan gagasan dan langkah nyata mewujudkan visi misi organisasi PII.  Dilangsungkan berbeda dari Rapimnas PII tahun-tahun sebelumnya; disertai gelaran Engineering Expo yang diikuti 28 stand, peserta Rapimnas juga akan diajak mengunjungi objek keilmuan para insinyur, yakni RDMP Pertamina Kilang Balikpapan juga Kawasan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Panajam Paser Utara.

“Karena daya tarik itulah maka antusiasme untuk menghadiri acara Rapimnas sangat tinggi. Kami ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang telah turut menyukseskan rangkaian acara Rapimnas,” ujar Hetifah dalam sambutannya.

Ditambahkan anggota DPR RI dapil Kaltim ini, kegiatan Rapimnas diharap dapat memberi motivasi yang lebih besar pada para insinyur untuk mendukung secara nyata pembangunan IKN Nusantara yang berkeadilan dan berkelanjutan, serta dirancang selaras dengan alam dan lingkungannya.

Hetifah menyatakan, IKN Nusantara nantinya harus bisa menjadi simbol identitas bangsa Indonesia. Menjadi penggerak ekonomi di masa depan melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi.

“Dari pemikiran dan tangan para insinyur-lah semua itu bisa terwujud,” tegas Hetifah disambut aplaus peserta.

Ketua Umum PII sekaligus Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN,  Danis Hidayat Sumadilaga menerangkan kontribusi insinyur di Indonesia akan menjadi sangat krusial. Bukan hanya dalam membangun IKN saja, tapi di dalam membangun negara dan bangsa.

“Negara kita betul-betul membutuhkan dukungan insinyur, dimulai dari bidang teknik kesipilan, mekanikal, elektrikal, lingkungan, perkapalan, kelautan, teknik kimia, teknik energi baru terbarukan, dan disiplin lainnya. Dan kita masing-masing bisa berkiprah di berbagai profesi, baik sebagai developer, pelaku indutri, pemerintah, akademisi, maupun periset. Apalagi ke depan, tantangan global baik di bidang teknologi digital, informasi, energi dan juga infrastruktur, tentu menuntut insinyur di Indonesia untuk meningkatkan profesionalismenya, ,” papar Danis.

“Kita di PII juga telah bertransformasi  menjadi otoritas keinsinyuran melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014. Dan PII telah menjadi bagian dari International Engineering Alliance sejak 2003. Artinya PII akan terus memberikan dukungan besar bagi insinyur di Indonesia untuk mendapatkan global recognition,” imbuh mantan Dirjen Cipta Karya di Kemen PUPR ini.

Ditambahkan Danis, pada pergelaran G20 tahun lalu, PII turut menginisiasi Engineering 20 (E20). Platform ini nantinya akan membahas isu prioritas, terutama global health architecture, digital ekonomi dan juga energi transformasi.

“Isu-isu penting itu juga tak akan terwujud tanpa keberadaan insinyur,” tegas Danis senada Hetifah.

Ketua Satgas Pembangunan IKN ini, berharap seluruh elemen PII turut mendukung dan menyukseskan rencana gawe E20

“Jadi mohon dukungannya untuk E20,” harap  Danis.

Rangkaian acara pembukaan Rapimnas PPI 2023, diisi  keynote speaker Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa yang menyampaikan jika Indonesia selama kurun bernegara sejak kemerdekaan, didominasi kepala negara dengan latar keilmuan insinyur. Tercata tiga kali Indonesa dipimpin insinyur. Yang pertama Presiden Soekarno, kedua Presiden BJ Habibie dan ketiga Presiden Joko Widodo.

Di PII sendiri, saat ini  jumlah anggotanya sudah meningkat di kisaran 63 ribu. Kemungkinan akan ditambah peningkatan insinyur profesional sejumlah 23 ribu. Dari  jumlah tersebut, lebih dari 2 ribu insinyur Indonesia telah terakreditasi di level ASEAN. Sementara insinyur Indonesia  yang tercatat telah teregistrasi di APEC  lebih dari 200 orang.

Sayangnya dominasi dan pertumbuhan insinyur di Indonesia tak sejalan dengan capaian pembangunannya. Padahal peluang yang dihadapi cukup besar. Terutama pembangunan kota-kota di Indonesia, dimana mayoritas dilakukan oleh swasta  tanpa didasari master plan yang sejalan dengan identitas nasional.

“Maka, saya ingin mengajak atau menantang PII untuk  menyumbangkan  pikiran-pikiran dan gagasan, karena tadi Pak Danis mengatakan kota-kota kita ke depan juga bisa mencontoh IKN,” ajak Suharso.

Suharso mengatakan, pihaknya akan menyiapkan 40 kota di Indonesia untuk menjadi percontohan,  juga supervisi pembangunannya serta didukung master plan. Perlu kerja bersama antara Kementerian PPN/Bappenas dengan PII. Dimulai dari kota-kota yang kaya raya, seperti Kabupaten Siak yang punya cukup uang tapi tidak nampak landmark kotanya.

Menurut Suharso, dengan  menggunakan semua perangkat instrumen digital, akan sangat cepat untuk merekam rupa muka bumi. Sehingga mudah merekam jejak-jejak pembangunan kota.

“Kita bisa mulai dengan IKN. Dengan membagi area hijau dan bangunan. Serta adanya nursery yang sesuai dengan vegetasi di sana,” ajak Suharso.

“Hari ini saya hadir, menantang PII untuk bekerja sama dengan Bappenas. Ayo kita membangun 40 kota. Insinyur Indonesia itu adalah maker. Insinyur Indonesia itu bukan trader,” pungkasnya. (ni/la)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.