ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Dicari, Makam Walikota Samarinda ke 1,2 dan 5

February 4, 2020 by  
Filed under Samarinda

Share this news

SAMARINDA. Usia kota Samarinda yang sudah mencapai 352 dan Pemerintah Kota Samarinda ke 60, ibukota Kaltim ini telah dipimpin sebanyak 9 walikota dan dua Pj Walikota. Syaharie Jaang sebagai walikota yang ke 9 pun hampir menyelesaikan jabatannya selama dua periode 2010-2015 dan 2016-2021.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang bersama beberapa pejabatnya saat ziarah ke makam walikota ke 7 Kolonel Lukman Said di Pemakaman Jeruk Purut.

Sebanyak 8 walikota terdahulu ini semuanya telah meninggal dunia, dimana dalam satu dasawarsa ini walikota ke 6 A Waris Husain meninggal dunia tahun 2018, walikota ke 8 Achmad Amins tahun 2017 dan walikota ke 7 Kolonel Lukman Said tahun 2013.

Dari 8 walikota terdahulu dan 1 wakil walikota Nusyirwan Ismail, sebanyak 5 walikota dan wawali makamnya diketahui. Sementara untuk walikota pertama Samarinda periode 1960-1961 Kapten Soedjono, walikota kedua periode 1961-1965 dan 1965-1967 Letkol Ngoedio, dan walikota kelima periode 11 Februari- 7 Maret 1985 Letkol Iswanto Rukin hingga saat ini Pemerintah Kota Samarinda belum mengetahui dimana makam ketiganya.

Adapun makam yang telah diketahui, mulai dari makam Walikota ke 3 periode 1967-1972, 1972-1975 dan 1975-1980 Kadrie Oening, walikota ke 6 (1985-1990 dan 1990-1995) Abdul Waris Husain dan Walikota ke 8 (2000-2005 dan 2005-2010) Achmad Amins di Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa. Kemudian Anang Hasyim walikota ke 4 (1980-1985) dan wakil walikota Samarinda (2010-2015 dan 2016-2018) Nusyirwan Ismail di Pemakaman Muslimin Jl Abul Hasan Samarinda. Kemudian walikota ke 7 periode 1995-2000 Kolonel Lukman Said di Taman Makam Jeruk Purut Jakarta Selatan.

“Sebelum berakhir masa jabatan saya tahun 2021, kami akan mencari makam walikota pertama Kapten Soedjono AJ, walikota kedua Letkol Ngoedio dan walikota ke lima Letkol Iswanto Rukin. Semoga kita bisa menemukan makam dan keluarganya. Jika ada keluarga atau keturunan mereka, supaya bisa menghubungi kami,” ucap Walikota Samarinda Syaharie Jaang disela-sela ziarah ke makam walikota Lukman Said di Pemakaman Jeruk Purut Jakarta Selatan pekan tadi.

Menurut Jaang ini merupakan penghargaan dan penghormatan kepada pendahulu yang telah membangun kota Samarinda. “Ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pemimpin pendahulu kita, bertemu keluarga almarhum sekaligus mengenang jasa-jasa mereka. Sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu mengenang jasa para pemimpin sebelumnya. Semoga kita bisa menemukan keluarga dan makam mereka,” tutur Jaang.

Ditegaskan Jaang, apa yang dinikmati sekarang, tak luput pula kerja para pendahulu. Oleh karena itu, tidak hanya mentradisikan ziarah ke makam pendiri kota Samarinda Lamohang Daeng Mangkona di kelurahan Masjid Samarinda Seberang dan ziarah Taman Makam Pahlawan tiap rangkaian Hari Jadi Kota dan HUT Pemkot Samarinda juga diagendakan ziarah para walikota terdahulu.

Jaang mengatakan setiap masa kepemimpinan pasti ada keberhasilan pembangunan dan jasa-jasanya untuk kota Samarinda.

“Mudahan bisa ketemu keluarga mereka, atau siapa saja yang mengetahuinya,” pungkas Jaang.(*)

Nama Walikota, Periode jabatan dan tempat dimakamkan

  1. Kapten Soedjono AJ  (1960 – 1961)  – Tidak diketahui
  2. Letkol Ngoedio (1961-1965 & 1965-1967 ) – Tidak diketahui
  3. H. M. Kadrie Oening (1967- 1972, 1972-1975 & 1975-1980) – TMP Kesuma Bangsa
  4. Drs. H. Anang Hasyim (1980 – 1985) -Kuburan Muslimin Abul Hasan
  5. Letkol Iswanto Rukin (11 Februari- 7 Maret 1985)-Tidak diketahui
  6. Drs. H. A. Waris Husain (1985 – 1995)- TMP Kesuma Bangsa
  7. Kolonel H. Lukman Said (1995 – 2000)-Pemakaman Jeruk Purut Jaksel
  8. Drs. H. Achmad Amins MM (2000 – 2005 & 2005-2010)- TMP Kesuma Bangsa

Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.