ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Ghaib Sampurno, Dari Tangan Dinginnya Lahir  Pebliyard Unggulan

February 21, 2022 by  
Filed under Profile

Share this news

Ghaib Sampurno, ketua POBSI Kota Batu

Di Kota Batu, siapa yang tidak kenal nama Ghaib Sampurno. Ketua Persatuan Olahraga Bilyard Seluruh Indonesia ( POBSI) Kota Batu. Dari sentuhan tangan dinginnya banyak melahirkan pebilyard muda yang membawa nama harum kota wisata Batu.

Jika pertama ketemu dengannya tentu tidak akan mengira jika dia penhobby olahraga tusuk bola. Penampilannya sangat bersahaja, sederhana dan pendiam, dengan potongan rambut di kuncir belakang.

Ghaib Sampurno yang lahir di Kota kelahiran Bung Karno Blitar 7 November 1963, putra seorang tentara pejuang.  Orangnya tenang dan suka menolong teman.

Sejak usia masih SMP, Ghaib begitu panggilan akrabnya  sudah mengenal olah raga bilyard. Awalnya ia hanya melihat orang bermain bilyard ketika usai pulang sekolah.

Ketertarikan olahraga tusuk bola ini terus berlanjut dengan seringnya ikut main bersama-sama temannya di rumah bola di Blitar. Akhirnya bilyard menjadikan hobby utamanya dan dari sanalah ia bisa menyekolahkan kedua putrinya hingga lulus SMAK Yos Soedarso Batu.

Ghaib tertarik main olahraga bilyard karena olahraga ini unik. Bagaimana atlet bisa memainkan  “Cue Ball (bola putih)  untuk memasukkan bola lainnya hingga habis. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari permainan olahraga bilyard kata Ghaib.

Disebutkan, ternyata ada beberapa hal yg menarik juga daripada olahraga billiard ini, selain melatih ketangkasan, juga melatih strategi dan logika. Bola yang akan kita masukkan ke lubangnya, perlu perhitungan  juga agar berhasil. Untuk membuat arah bola yang tepat, maka kita perlu membuat perhitungan sudut , tenaga pukulan dan kecepatan moment bola tersebut,.

Menarik juga bola yang akan kita tembak, bisa jadi tak masuk ke lubangnya, tapi menghantam bola lainnya, sehingga bisa jadi  malah bola lain yang tak diperkirakan sebelumnya yang malahan masuk. Seperti hal nya dalam kehidupan sehari hari bisakita mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan. Namun tanpa diduga, dari kegagalan itu bisa mendapat sebuah keberuntungan yang tidak terduga sebelumnya. Karena itu janganlah selalu memandang negatif sebuah kegagalan.

“Kalau kita bisa berpikir positif, siapa tahu ada hikmahnya di balik kejadian tersebut. Jalan nasib tak bisa diduga kemana larinya, tapi kita bisa berencana dan berusaha kemana mengarahkan nya,” kata Ghaib..

Menurut Ghaib, bermain adalah naluri manusia, walau sudah tak muda lagi, ia tetap senang bermain, dalam bentuk permainan yang mungkin berbeda dengan permainan anak kecil.  Ada sebagian orang dewasa yang begitu kecanduan dengan permainan atau hobby nya, seperti memancing, mengutak-atik kendaraan, main musik, nonton bola dan berbagai bentuk hobby lainnya.

“Saking kecanduannya, ia malah menyepelekan hal-hal lainnya seperti keluarga,” kata Ghaib.

Terlalu kuatnya hoby main bola sodok, akhirnya Ghaib Sampurna mendirikan klub bilyard  di rumahnya yang diberi nama “ GS Bilyard “, singkatan dari namanya  didirikan tahun 2000  awalnya dengan menggunakan bola bilyard kecil.

Dua tahun kemudian 2012, memulai dengan menggunakan bola besar. Para penghobi olahraga bilyar kota Batu mengusulkan Ghaib Sampurna untuk menjadi ketua Persatuan Olahraga Bilyard Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Batu tahun 2014, bahkan sekarang sudah 2 kali periode menduduki jabatan ketua POBSI.

Ingin Jadi Ketua KONI

Semangat untuk mengembangkan olah raga selain bilyard terus berkecamuk dihati Ghaib. Oleh karena itu  jika digelar pemilihan Calon Ketua KONI Kota Batu, dirinya siap mencalonkan diri.

Daikui, Kota Batu mempunyai potensi untuk pertumbuhan kegiatan olahraga. Namun KONI belum maksimal melihatnya. Oleh karena itu dia sudah menyusun strategi untuk bisa tampil dalam jajaran KONI kedepan.

Ghaib melihat, anggaran KONI cukup besar tetapi penyaluran untuk membina setiap cabang olahraga dinilai terlalu kecil. Disebutkan cabang olahraga bilyard di bawah naungan POBSI yang dia pimpin, setiap tahun hanya diberi dana pembinaan Rp.28 juta saja. Sehingga setiap ada kejuaraan baik Kejurkot maupun ke Jurda yang diikuti atlit bilyard selalu pihaknya yang “nomboki “.

Kakek dengan 3 Cucu ini terus berkarya dalam memajukan kegiatan ke-olahragaan di Kota Apel Batu. Ia mempunyai harapan yang telah diukirnya selama ini menjadi prasasti hidupnya dan semangat anak dan cucunya kelak. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.