ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kerja Keras, Kejar KLA di Kutim

February 26, 2019 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA – Bupati H Ismunandar mengatakan advokasi pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Kutim wajib menjadi perhatian semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), stakeholder, lembaga pemerhati anak serta semua pihak terkait. Ismu menegaskan KLA di Kutim tidak akan bisa dicapai, apabila hanya dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim. Apalagi wilayah Kutim yang lebih luas dari Jawa Barat ini.

Bupati Ismunandar Katakan, Semua Pihak Harus Kerja Keras, Agar Tahun 2019 Kutim Bisa Capai KLA (Foto: Wak Hedir)

“Ini menjadi perhatian kita semua, karena Kutim dengan luas, lebih luas dari (Provinsi) Jawa Barat, tentu dalam menentukan Kabupaten Layak Anak ini, perlu ekstra kerja keras,” tegasnya saat membuka Advokasi Pengembangan KLA di Kutim, Senin (25/2/2019) diruang Tempudau, Kantor Bupati.

Apa yang sudah dilakukan oleh DP3A merupakan upaya percepatan Kutim agar menjadi KLA. Untuk itu Bupati mengaja seluruh elemen masyarakat mendukung agar 2019 ini Kutim bisa mencapai KLA. Ismu memberikan contoh, di kota-kota besar bahkan ditempat karaoke disediakan ruang bagi anak-anak untuk bermain. Begitupun Rumah Sakit dan Puskesmas. Hal ini, sambung Ismu, untuk memberikan ruang bagi anak-anak bermain sesuai usianya.

“Ini (wajib) menjadi perhatian Dinas PU (Pekerjaan Umum) agar tempat-tempat bermain tidak menjadi kumuh. Seperti di Taman Bersemi, harus dijaga,” kata Bupati.

Tak hanya itu, program CSR dari perusahaan juga dapat bersinergi mendukung Kutim menjadi KLA. Tiap RT bisa menjalankan program untuk anak-anak. Paling tidak kedepan tidak ada anak-anak yang bermain sepakbola dijalan raya. Orang tua juga wajib harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anaknya. Karena anak-anak adalah titip Tuhan yang harus dijaga dengan cinta dan kasih sayang. Dengan mendapat perhatian dari orang tua, tentunya anak akan terhindar dari salah dalam bergaul.

“Saya selalu mengimbau, kepada orang tua untuk bisa menemani anak-anak belajar pada jam 7-9 malam. Orang tua jangan hanya sibuk dengan kegiatannya sendiri, harus memberikan waktu bagi anak-anak, agar kasih sayang orang tua yang dibutuhkan anak bisa terpenuhi dalam kehidupan. Sehingga kelak bisa tumbuh jadi anak-anak yang baik, sebagai generasi penerus kita,” ucap Ismu. (*/hm15)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.