ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peresmian KEK MBTK Mundur 14 Maret

February 24, 2019 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

JAKARTA-Jadwal peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang sedianya 25 Februari 2019 terpaksa harus mundur ke 14 Maret 2019. Kepastian itu terjawab saat Bupati Kutai Timur (Kutai Timur) Ismunandar didampingi Kabid Perizinan Dinas PMPTSP Saiful Anwar, dan Dirut Perusda MBS Agus Dwitarto menemui Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto di Ruang Rapat Sekretariat Dewan Nasional KEK Lantai PH Gedung MR 21, Jumat (22/2/2019).

Bupati Ismunandar bersama rombongan saat menghadiri rapat kerja Dewan Nasional KEK di Jakarta. Foto: Ist

Dalam kesempatan itu, disepakati peresmian KEK MBTK di Kutai Timur (Kutim) harus mundur pada 14 Maret 2019 karena ada berbagai pertimbangan. Sebelumnya saat rapat di Kantor PT MBS beberapa lalu dijadwalkan 25 Februari 2019.

“Atas dasar itu hasil ini memberikan kelonggaran untuk Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim untuk lebih mempersiapkan karena waktunya masih ada dua minggu lagi menuju hari H,” ucap Enoh.

Enoh menambahkan jika Presiden Joko Widodo mendadak berhalangan hadir posisinya akan digantikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Sementara itu, Bupati Ismunandar mengatakan dengan mundurnya peresmian KEK MBTK dirinya masih memaklumi, untuk itu Ismu bersama timnya masih punya waktu cukup mempersiapkan operasional KEK MBTK.

“Sudah saya intruksikan PT MBS selaku unsur badan usaha pengelola KEK MBTK dengan mitra BUP mempersiapkan segala sesuatunya. Dari laporan Pak Agus Dwitarto dalam peresmian nanti akan ditandai dengan mengoperasikan KEK dimulai dari kegiatan Grup Ganda Alam Raya,” tutup Ismu. (*/hm13)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.