ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peserta HPN 2019 Dijamu Famtrip

February 13, 2019 by  
Filed under Wisata

Share this news

Surabaya – Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur memfasilitasi acara Familiarization Trip (famtrip)atau wisata pengenalan bagi peserta utusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) seluruh Indonesia yang hadir pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019.

Sebelumnya peserta telah mengikuti agenda acara HPN yang padat sejak tanggal 6-9 Februari yang diselenggarakan di Kota Surabaya seperti seminar , konvensi media massa, pameran, penyerahan SIWO Award serta acara puncak yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Jokowi di Convention Hall Grand City Surabaya

Acara famtrip ini dimulai tanggal 9 Februari 2019 halaman Gedung Grahadi Surabaya. Sepanjang penjalanan disampaikan informasi tentang kota-kota yang berada di Jawa Timur. Kota Surabaya sendiri sebagai tuan rumah HPN menjadi pusat perbelanjaan yang menjadi tempat grosir ataupun pendistribusian segala macam barang ke Jawa, luar Pulau Jawa bahkan mencapai luar negeri yakni Pasar Turi.

Destinasisi destinasi pertama yang dikunjungi pada famtrip ini yaitu Museum Angkut Kota Batu. Perjalanan Surabaya-Kota Batu ditempuh selama 3 jam. Di museum ini peserta diberi waktu 1 jam untuk menikmati indahnya Museum Angkut. Museum Angkut merupakan museum yang memberikan wawasan luas dalam hal transportasi kuno seperti mobil Inggris tahun 1922, mobil pertama yang diciptakan oleh Dahlan Iskan serta pengetahuan tentang maskapai penerbangan sehingga pengunjung dapat mengetahui isi dan proses penerbangan pesawat, dan lain sebagainya.

Setelah menjelajah Museum Angkut, peserta dijamu Walikota Batu Hj. Dewanti Rumpoko di gedung Among Tani Kota Batu. Peserta disambut dengan berbagai macam hidangan dan sambutan hangat Walikota yang sangat ramah.

Keindahan wisata yang dimiliki Kota Batu membuat peserta terkagum-kagum. Hal ini dikarenakan, pendapatan daerah dari kunjungan wisata meningkat sebanyak 40 persen dengan memberdayakan masyarakat sekitar seperti wisata perkebunan, wisata air terjun dan lain sebagainya.

“Kota batu masih memiliki kekurangan yakni akses jalan yang kurang lebar sehingga dengan kapasitas jalan yang seperti sekarang membuat kendaraan tidak dapat bergerak. Contohnya pada akhir tahun kemarin,” kata Dewanti Rumpoko

Dewanti Rumpoko menyampaikan Pemerintah Daerah Kota Batu membangun Wisata yang yang dipenuhi dengan edukasi bagi semua kalangan dan berencana membangun museum uang kuno.

“Sebentar lagi akan dibangun museum sejarah uang. Hal ini sudah ditandatangani oleh Bank Indonesia terkait keaslian dari uang kuno yang diajukan. Dan kami akan membangun kereta gantung dari bawah menuju arah dataran tinggi salah satunya seperti Selecta,” ujar Dewanti.

Perjalanan selanjutnya peserta diajak menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Probolinggo dan memakan waktu selama 3 jam dari Malang. Seluruh peserta berhenti di rest area untuk melanjutkan perjalanan dengan mengendarai jeep. Panitia telah menyiapkan puluhan jeep untuk peserta HPN 2019 dan diisi 5 orang di setiap jeep nya. Pertama, peserta diajak menuju puncak seruni point untuk melihat pesona matahari terbit. Puncak seruni point berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura dan memiliki 256 tangga dengan ketinggian puncak sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga peserta HPN 2019 dapat memanjakan mata dengan panorama Gunung Bromo saat matahari terbit.

Petualangan pun dilanjutkan dengan menggunakan jeep menuju Gunung Bromo. Peserta dimanjakan oleh panorama indah yang dekat dengan Gunung Bromo. Perjalanan jeep dimulai dengan pasir berbisik, Gunung Bromo yang selalu mengeluarkan asapnya tanpa henti dan bukit teletubbies yang memancarkan hijaunya alam. Pada saat city tour HPN, pasir berbisik tidak seperti biasanya. Hal ini dikarenakan gunung bromo telah dilanda banjir, sehingga pasir Gunung Bromo pun masih basah dan banyak lekukan bekas air menggenang dan mengikis pasir di pinggir Gunung Bromo. Peserta HPN berswafoto di depan Gunung Bromo dan berjalan-jalan menikmati indahnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Selepas dari Gunung Bromo, seluruh peserta menuju tempat peristirahatan dan melepas lelah setelah mendaki Puncak Seruni Point dan Gunung Bromo. Kemudian dijamu oleh Pemerintah Daerah Probolinggo.

Setelah melepas lelah, peserta melanjutkan perjalanan menuju Tanggulangin-Sidoarjo. Kami melakukan perjalanan selama 3 jam dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menuju Sidoarjo.

Tanggulangin merupakan tempat kerajinan kulit asli Indonesia seperti tas, sepatu, dompet, topi, jaket, ikat pinggang dan lain sebagainya. Bahan yang digunakan pusat pengrajin ini ialah kulit sapi dan kulit domba berkualitas sehingga mutu dari barang-barang ini tidak jauh dengan barang bermerk dari luar negeri. Adapun produk-produk kerajinan Tanggulangin sudah bermuara hingga ke luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan lain sebagainya. Sehingga daya saing dari kerjinan ini pun sudah bertaraf internasional.

Peserta HPN menikmati kesempatan ini dengan berbelanja dan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan Permata Regency Tanggulangin Sidoarjo. Meski hanya sesaat, agenda famtrip ini sangat dinikmati seluruh peserta. Membawa kenangan indah ke daerah masing-masing. (IDM)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.