UPTD BBI Hortikultura Kembangkan Buah Nusantara
Samarinda-vivaborneo.com, Kawasan UPTD Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) di Km 40 jalan poros Samarinda-Balikpapan yang memiliki luas lahan mencapai 35 hektar terdiri dari 15 hektar dimanfaatkan kebun induk dan 20 hektar untuk pengembangan berbagai tanaman dan buah nusantara lainnya, berpotensi menjadi obyek wisata agro terbuka umum.Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, H. Ibrahim mengungkapkan, lokasi ini akan dimaksimalkan kemanfaatannya sehingga BBI Hortikultura mampu menjadi contoh sekaligus penghasil bibit buah unggul dan berkualitas.
Hingga saat ini BBI Hortikultura telah mengembangkan berbagai produk bibit buah-buahan ungulan lokal yang termasuk diunggulan nasional. Misalnya, Durian Mawar dan Ligit dari Kutai Barat dan Durian Salisun Kutai Timur serta Cempedak Pisang Kepok serta Durian Lai Kayan.
Sabtu (9/2), Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sebelum mencanangkan Gerakan Tanam Buah Nusantara berkesempatan melakukan panen buah Duku Condet dan Rambutan varietas Antalagi, berharap kawasan seluas 35 hektar ini mampu menjadi destinasi wisata hortikultura di Kaltim.
Diakui, sekarang ini sudah sulit untuk menemukan tanaman maupun buah-buahan lokal khas Kaltim. Selain karena banyak yang mati sebab pengaruh iklim juga masyarakat tidak lagi menanamnya bahkan banyak kebun masyarakat dijual dan beralih fungsi.
Padahal lanjutnya, tanaman dan buah-buahan lokal saat ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain, kualitasnya baik bentuk maupun cita rasanya tidak kalah dengan buah-buahan impor yang didatangkan dari negara lain.
Karenanya, melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikulturadiharapkan mampu mengembangkan UPTD BBI Hortikutura ini agar menjadi kawasan wisata agro dan hortikultura di Kaltim selain mampu menghasilkan benih tanaman hortikultura unggul.
“Melalui UPTD ini saya menginginkan agar mampu menghasilkan bibit tanaman dan buah-buahan lokal yang unggul serta berkualitas. Kita dapat melakukannya sama seperti yang dilakukan Thailand maupun negara lainnya memiliki buah lokal yang berkualitas internasional,” harap Awang.(vb/mas)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...