ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bupati Kukar Dukung BUMD MGRM Kelola Participating Interest di Sektor Migas

March 16, 2025 by  
Filed under Kutai Kartanegara

Share this news

TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah mendukung peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) mengelola Participating Interest (PI) di sektor minyak dan gas (migas). Dukungan ini disampaikannya saat berkunjung ke kantor MGRM, Sabtu (15/3/2025) malam.

“Saya mengapresiasi MGRM yang berperan penting dalam mengelola Participating Interest dan mengembangkan bisnis di sektor migas,” ujar Edi.

Bupati Kutai Kartanegera Edi Damansyah

Ia menegaskan, kebijakan pemerintah membuka peluang bagi BUMD untuk terlibat di industri migas. Dalam hal ini, MGRM memiliki peran strategis dalam menjalankan kebijakan tersebut melalui kerja sama dengan dua perusahaan migas.

“Ini adalah bentuk komitmen Pemkab Kukar melalui MGRM. Kami berharap kolaborasi ini berjalan produktif dan menguntungkan semua pihak,” tutupnya.

Dikatakan, dasar administrasi kerja sama tersebut sudah jelas. Namun, yang lebih penting adalah komitmen dari semua pihak agar program ini berjalan sesuai rencana.

“Saya optimis kerja sama ini bisa berjalan baik,” tuturnya.

Selain di sektor migas, Edi mengungkapkan MGRM juga menjalankan berbagai usaha lain. Salah satunya adalah penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang sedang dikembangkan di beberapa wilayah.

“SPBN sedang dalam proses di Anggana, Muara Badak, dan Marangkayu. Selain itu, MGRM juga mengelola gas elpiji 3 kg,” jelasnya.

Edi juga berpesan agar manajemen MGRM menjaga integritas dalam menjalankan tugas. Menurutnya, kepercayaan menjadi kunci utama keberhasilan kerja sama.

“Kepercayaan itu modal utama. Tanpa kepercayaan, kerja sama ini tidak akan berjalan,” tegasnya.

Terakhir, Edi juga mengingatkan agar tidak ada kepentingan pribadi yang mencampuri kegiatan BUMD. Edi menegaskan, penyalahgunaan wewenang dapat menjadi tanda awal kegagalan.

“Jangan ada kepentingan pribadi di dalamnya. Kalau itu terjadi, itu tanda-tanda kegagalan,” tutupnya. (Adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.