ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kemah, Jangan Lupa Pasak Bumi Pak Isran

March 6, 2022 by  
Filed under Opini

Share this news

Oleh : Rizal Effendi

JIKA tak ada perubahan, Presiden Joko Widodo akan melaksanakan hajatnya berkemah di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), tanggal 14-16 Maret ini. Sekitar satu minggu lagi.  Informasi kepastian  soal tanggal  diucapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, yang mengaku diajak ikut berkemah juga bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.

“Tidak salah jika Presiden Jokowi berencana kemah di sana. Sekaligus bersinergi dengan para pimpinan tinggi negara lainnya untuk menyukseskan pembangunan IKN,” kata Bamsoet, sapaan akrabnya kepada wartawan di sela Rapat Pimpinan TNI – Polri di Mabes TNI Jakarta, Selasa (1/3/2022) lalu.

Siapa saja yang bakal diboyong Presiden selain pimpinan lembaga tinggi negara? Diperkirakan Panglima TNI, Kapolri, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanahan/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan mungkin Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mereka semua ada kaitannya dengan pekerjaan IKN.  Saya curiga calon ketua otorita, yang terakhir disebut-sebut Bambang Soesantono bisa ikut dibawa, karena penting untuk menyamakan persepsi bersama Presiden. Ada informasi dari Kantor Staf Presiden (KSP) pelantikan dilaksanakan  tanggal 18 Maret. Itu berarti sepulang dari berkemah.

Kabar Presiden mau bermalam di lokasi IKN sebelumnya disampaikan Gubernur Kaltim Dr Isran Noor. “Bapak Presiden akan bermalam, berkemah di titik nol IKN,” kata Isran melalui siaran pers, Rabu (22/2/2022) lalu.

Isran mengaku senang luar biasa karena itu bentuk keseriusan Presiden segera membangun IKN setelah UU IKN disahkan DPR RI dan diundangkan Presiden dengan nomor UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN. Apalagi Pak Jokowi sudah mematok pembangunan Istana IKN selesai sebelum 16 Agustus 2024, sehingga dia bisa menggelar Upacara Hari Kemerdekaan ke-77, tanggal 17 Agustus 2024  di sana.

Menurut Gubernur, rapat rencana berkemah hanya bertiga saja waktu itu. “Kami rapat hanya 3 orang: Presiden, Menteri Sekretaris Negara dan saya,” kata Isran. Rapatnya berlangsung di ruang Vip Bandara Sepinggan Balikpapan seusai pengukuhan pengurus PBNU, Senin (31/1) lalu.

Rizal Effendi dan pasak bumi

Bagi Isran bermalam di dalam hutan apalagi hutan Kaltim tentu biasa. Putera kelahiran Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur ini lulusan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Jadi sudah sangat akrab belusukan di hutan Kaltim, yang dikenal dengan nama hutan tropika basah. Saya kira Isran  akan banyak membeberkan kekayaan hutan Kaltim dengan segala permasalahannya. Termasuk pula tuntutan bagi hasil 70 persen untuk Kaltim. Jangan lupa pula memperkenalkan beberapa tanaman spesifik seperti anggrek hitam (Coelogyne pandurate), kantong semar (Nepenthes) termasuk tanaman pasak bumi (Eurycoma longifolia) yang sangat jreng itu. Saya rasa  dalam penanggalan Jawa tanggal 15/3 adalah Selasa kliwon, masih cocok saja untuk mencabut pasak bumi. Walaupun ada yang bilang sangat bagus kalau Jumat legi. Sayang musim buah sudah selesai. Kalau tidak Presiden bisa merasakan durian hutan Kalimantan seperti buah lai (Durio kutejensis), lahung (Durio dulcis) dan karantungan (Durio oxleyanus),  yang masih banyak tumbuh di lokasi hutan primer sekitar lokasi IKN.

Di lokasi inti IKN seluas 56 ribuan hektare itu,  Presiden yang sudah beberapa kali datang ke sana tentu tidak menemukan apa-apa. Sebab kawasan itu bukan hutan alam lagi tapi hutan tanaman industri (HTI) milik pengusaha Sukanto Tanoto. Hampir tidak ada binatang dan pohon-pohon besar sejenis meranti (shorea) dan ulin (Eusideroxyln zwageri) di sana. Apalagi “jin membuang anak.” Tapi ya cantik juga lokasi yang berbukit-bukit di sana  saat ini. Sejauh mata memandang, kawasan itu penuh ratusan ribu pohon eucalyptus. Pohon eucalyptus sempat diperkenalkan dan diolah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai antivirus Corona tahun 2021 kemarin.

Ketika saya datang ke lokasi IKN beberapa minggu lalu, kegiatan penebangan pohon HTI di IKN terus dilakukan. Pohon-pohon  ini segera kami kapalkan untuk bahan baku PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) milik Pak Sukanto di Riau,” kata seorang petugas.

“Kami memang masih diizinkan menebang kayu yang sudah siap dipanen, tapi menanam ulang tidak boleh lagi,” kata petugas tadi.

Karena Ketua MPI RI Bambang Soesatyo juga  Ketua Ikatan Motor Indonesia (IM), saya kira Pak Jokowi bisa jadi akan motor-motoran. Mungkin akan bawa motor jenis trail atau mobil offroad. Medan IKN juga asyik diterobos naik motor. Bisa bergerak lincah ke mana-mana. Nah ini yang mungkin perlu diantisipasi Gubernur Isran kalau diminta untuk mendampingi. Saya belum pernah lihat Pak Isran naik motor belakangan ini. Selain naik mobil, mungkin Isran jago naik jukung, perahu ketinting dan speedboat, tapi naik motor belum teruji walaupun waktu kuliah kalau ngga salah dulu sukanya naik vesva.

Presiden Jokowi mematok IKN yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 466,9 triliun di antaranya mengangkat konsep smart forest city     sebagai bukti IKN kota global yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena itu, dari luas IKN 256 ribu hektare lebih, sekitar 200 ribu hektare dibiarkan tetap hijau. Artinya tetap menjadi kawasan hutan alam. “Yang rusak-rusak akan kita perbaiki. Yang jelek  dan tidak baik kita perbaiki,” kata Jokowi. Karena itulah dia memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Siti Nurbaya membangun areal pembibitan (nursery) dengan kapasitas produksi 20 juta bibit per tahun.

Tugas ini sangat berat dan perlu penanganan super intensif. Karena di kawasan IKN banyak bekas kegiatan HPH dan penambangan batubara serta perambahan hutan lainnya. Ketika saya ke sana, di pinggir jalan banyak tumpukan batubara yang sepertinya dari kegiatan penambangan illegal, yang akrab disebut masyarakat “batubara karungan.” Menurut Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim ada 149 lubang bekas tambang dari 25 konsesi perusahaan tambang yang ada di sana. Itu tidak gampang untuk menutup dan memulihkannya. Apalagi menanam pohon alam seperti meranti dan ulin membutuhkan rentang waktu yang panjang.

Saya mengusulkan agar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda menjadi leading sector dalam urusan pemulihan kawasan hutan IKN. Unmul yang pola ilmiah pokoknya hutan tropika humida sudah sangat berpengalaman dan diakui sebagai Pusat Unggulan Studi Tropis. Para ahlinya sudah banyak dan sering keluar masuk hutan menjaga, memelihara dan menanam pohon. Bahkan kawasan hutan lindung Bukit Soeharto seluas 27 ribu hektare, yang masuk kawasan IKN juga menjadi Hutan Pendidikan dan Pelatihan Fahutan Unmul.

Masih dalam kawasan IKN, ada kawasan hutan primer dan skunder milik PT Inhutan I Unit I Balikpapan yang dijadikan obyek wisata hutan hujan tropis. Namanya sudah cukup popular yaitu Bukit Bangkirai karena di sana masih banyak pohon bangkirai atau bengkirai (Shorea laevis). Pohon berdiameter sekitar 120 cm dan tinggi 40 meter ini, sangat kuat dan sejenis  pohon jati atau pohon ulin,  yang banyak digunakan masyarakat untuk tiang bangunan dan kusen rumah.

Kawasan wisata Bukit Bangkirai seluas 1.500 hektare yang belakangan mati suri pasti akan hidup kembali dan perlu banyak pembenahan. Di sana ada canopy bridge atau jembatan gantung yang menjadi wahana favorit pengunjung yang datang ke sana. Canopy bridge sepanjang 60-an meter itu dibuat di antara 5 pohon bengkirai dengan ketinggian mencapai 30 hingga 40 meter. Sambil bergelayut di jembatan gantung, tak jarang kita bisa melihat primata seperti monyet, owa-owa (Hylobates alibibarbis), lutung merah (Presbytis rubicunda), orang utan (Pongo pygmaeus), beruang madu (Helarctos malayanus) dan bekantan (Nasalis larvatus) berloncatan di atas pohon meranti dan bengkirai di sana. Juga sejumlah satwa lain termasuk burung-burungan dan semut hutan raksasa.

Yang terpenting lagi dan kabarnya juga masuk dalam kawasan proyek IKN adalah pusat penyelamatan orang utan Samboja Lestari yang dikelola BOSF di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Kawasan seluas 1.800-an hektare itu, dijaga betul oleh BOSF sebagai kawasan pengliaran orang utan yang banyak punah akibat pengeksploitasian hutan. Willie Smits, perintis dan ahli pengliaran orang utan di Samboja itu, menjamin kawasan hutan Samboja Lestari tidak ditukar untuk konsesi perusahaan tambang yang tergusur IKN. “Tidak dipindah, akan dibangun ecolodge untuk menguatkan konsep forest city,” katanya kepada majalah Tempo.

TEMU ADAT DAN DOA

Menurut Gubernur Isran, selama berkemah Presiden Jokowi akan melaksanakan temu adat dan berdoa bersama tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya di Kaltim. (Saya usul kalau boleh dan Istana berkenan, diajak juga tokoh adat dari Kalimantan, baik dari Kalsel, Kalteng dan Kalbar.)

“Pada saat itu juga akan ditampilkan karya seni budaya beragam dari suku di Kaltim di antaranya dari suku Dayak, Paser, Banjar, Bugis dan Jawa,” ujar Gubernur.

Saya usul selain tarian adat Dayak, juga ada ganjar ganjur dari Kesultanan Kutai, jepen dan madihin dari Banjar dan suku lainnya. Waktu saya KKN di Pinrang, Sulsesl,  saya terpesona menyaksikan Tari Kipas Pakarane. Masyarakat eks transmigran Sepaku pasti sukanya kuda lumpingan. Pokoknya bisa ditampilkan dan mencerminkan perubahan dan pergeseran konsep ibukota dari Jawa Centris ke Nusantara Centris.

Menu sarapan pagi  Presiden dan rombongan bisa dibuka dengan kopi hangat Sepaku, singkong dan pisang goreng Kalimantan. Kecamatan Sepaku tahun1976-an adalah kawasan transmigrasi terutama warga dari Jawa. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau sekarang dan di masa depan menjadi kawasan sangat berharga dan istimewa. Karena itu di sana banyak tanaman perkebunan termasuk pisang kepok atau manurun, yang di Jakarta dikenal sebagai pisang Kalimantan.

Sarapan pagi utama Presiden boleh juga dikirim dari Balikpapan seperti nasi kuning dan lontong H Daud atau soto banjar Karang Jati, soto banjar Gunung Kawi atau soto banjar Manyar di Balikpapan Baru,tempat saya sering sarapan. Atau bisa dikirim dari Samarinda, nasi kuning warung Taufik atau soto banjar Jln Veteran, belakang BCA. Lebih seru kalau dikirim juga sate salim belakang kantor gubernur.

Untuk menu makan siang Presiden bisa juga ditawarkan ikan bakar Bondy Balikpapan, yang pernah disinggahi Jokowi, kepiting Dandito milik Pak Rudi, roti mantau Hotel Blue Sky, iwak patin bebanam atau pepes dari warung Banjar Sari Samarinda, nasi bakepor, gence ruan dan sayur asam Kutai plus sambal ampalam dari Tenggarong.

Sebagai wadai dan makanan camilan Presiden dan rombongan, bisa juga dihidangkan amparan tatak pisang, bingka Samarinda, apam peranggi, bakpao Miki Balikpapan dan jangan lupa amplang ikan pipih, kuku macan dan kabin Lido.

Dilihat dari jadwal perkemahan yang disampaikan Ketua MPR, setidaknya Presiden dan rombongan akan berada di lokasi IKN selama dua hari dua malam. Sesuatu yang sangat istimewa dan  bersejarah. Pasti tidak gampang bagi semua pihak yang mempersiapkan segalanya secara paripurna. Maklum yang berkemah kepala negara, bukan kita yang bisa apa adanya.

Urusan keamanan tentu  yang bertanggungjawab Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dan Kapolda Kaltim Irjen (Pol) Imam Sugianto bersama ratusan pasukannya. Ini juga tugas pertama Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi, putera pertama Kutai yang bisa menduduki jabatan terhormat itu. Pasti mereka tidak bisa tidur berhari-hari. Sementara Gubernur Isran mengkoordinir urusan lain termasuk urusan kesehatan. Kabarnya sampai nyamuk pun sudah diindentifikasi petugas terutama jenis nyamuk malaria agar tidak mengigigit Presiden. “Semua proses penyelenggaraan acara akan dibiayai oleh Sekretariat Negara dan pengaturan lokasi disiapkan oleh Kementerian PUPR, TNI dan Polri,” kata Isran.

Selamat berkemah Bapak Presiden. Semoga tetap sehat dan banyak dapat cerita yang menginspirasi. Mimpi saya, saya bisa juga ikut ‘berkemah’ (berkantor tetap) di sana. Entah jadi apa, yang penting bisa ikut mengukir sejarah.@@@@@


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.