ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Komunitas Baca Alqur’an (KBA) RRI Malang Salurkan Bantuan Ke Panti Asuhan dan Pondok Lansia

March 27, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

Ketua KBA menyerahkan bantuan kepada pengurus Panti asuhan Yatim piatu Al- Kaaf Jabung

MALANG – Komunitas Baca Al-qur’an (KBA) pensiunan bersama anggota Persatuan Pensiunan (PP) RRI Malang, menyalurkan bantuan sembako untuk Panti Asuhan Al-Kaaf  Putuk Rejo, Kemantren, Kec. Jabung, Kabupaten Malang dan Pondok Lansia Al-Ishlah Blimbing Kota Malang, Sabtu ( 26/3/2022 )

Ketua KBA RRI Malang Sugianto mengungkapkan penyaluran bantuan sembako merupakan hasil pengumpulan dari anggota KBA dan para pensiunan RRI Malang yang peduli terhadap kondisi anak yatim piatu serta para lansia, jelang ibadah Ramadhan 1443 Hijriah.

“Semoga bantuan sembako ini mampu memenuhi kebutuhan hidup anak yatim piatu dan lansia yang ada di panti asuhan dan pondok lansia sehingga ketika menjalankan ibadah  puasa ramadhan 1443 H, tidak mengalami kesulitan,“ katanya.

Panti asuhan ini sudah berusia 25 tahun yang dibangun 1997. Hingga saat ini mengasuh 140 anak yatim piatu dan tetap istiqomah. Bahkan, ada yang berkebutuhan khusus (ABK) yakni 12 anak mengalami tuna netra,  2 orang mengalami kelumpuhan dan  2 anak mengalami keterbelakangan mental.

“Ini sangat menginspirasi, mengingat tidak mudah melakukanya, apa yang dilakukan pengelola Panti Asuhan Al Kaff perlu mendapatkan apresiasi. Untuk itu, pihaknya sangat terkesan dengan memberikan bantuan ini, apalagi bertepatan dengan penyelenggaraan khitanan massal, 20 anak yatim piatu, “ pungkasnya.

Sementara itu, pengasuh panti asuhan, Ustadz Abdul Yazid mengungkapkan  anak asuhnya mulai dari usia di bawah satu tahun hingga usia kelas 3 SMA. Panti asuhan yang dikelolanya mempunyai kegiatan sebagaimana umumnya,  yakni mempelajari ilmu umum dan agama.

“Kalau siang hari pendidikan sekolah seperti pada umumnya di luar Panti. Kalau malam belajar agama, termasuk menghafal Al Quran dan lain- lain. Paling kecil, anak panti berusia di bawah satu tahun. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan dan perhatian KBA RRI Malang,” tuturnya.

Ustad Abdul Yazid menyebutkan tahun 2004 pihak dinas sosial jawa timur mengeluarkan surat akte notaris untuk Panti asuhannya, yakni Akte Notaris Raharti Asharto, SH. No.12/2002. Pada panti asuhan Al-Kaaf.

Dan setiap lima tahun sekali pihak dinas sosial kabupaten Malang dan propinsi Jawa Timur mengadakan evaluasi tentang perkembangan dan kemajuan panti asuhan.

Saat ini anak yang tinggal di panti asuhan Al-Kaaf sudah mencapai 140 anak. Sedangkan anak asuh yang tetap tinggal bersama keluarganya di rumah sejumlah 32 anak. Anak asuh yang tinggal di rumahnya tetap mendapatkan haknya yaitu semua biaya hidup dan biaya pendidikan ditanggung oleh panti asuhan. Sedangkan yang tinggal di Panti berasal dari  Malang, Pasuruan, Sampit, Flores, Surabaya, dan Jawa Tengah.

“Mereka adalah anak-anak yang kurang mampu dari segi ekonomi dan juga anak yang sudah tinggal mati oleh salah satu orang tuanya. Rata-rata anak-anak tersebut berasal dari anak desa sekitar panti. Biasanya mereka diundang ke panti asuhan ketika ada undangan dan ada pengunjung yang ingin mengadakan acara di panti asuhan. Setelah acara tersebut selesai mereka diantarkan kembali ke rumah masing-masing,“ Ujar Ustad Jazid.

Rombongan KBA RRI Malang selain memberi sumbangan di Panti Asuhan, berlanjut ke  panti jompo untuk para lansia (lanjut usia). Namanya “Pondok Lansia Al-Ishlah”. Alamatnya di Jl. Lasda Adisucipto Gg. 22/A No. 30 Kota Malang. Lokasinya tidak jauh dari perempatan Blimbing, jalur menuju Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.

“Yayasan ini pertama kali didirikan oleh Bapak Moch. Aidi dan isterinya Hj. Siti Rodiyah. Kini keduanya sudah tiada”, tutur Pak Nur, sambil menujukkan kedua foto itu di sudut ruang kantor.

Yayasan berakte notaris No. 13/1989 ini mengelola panti asuhan anak yatim piatu putri (1989), yatim piatu putra (1997) dan Pondok Lansia khusus perempuan (2010). Pondok Lansia Al-Ishlah dibuka sejak tahun 2010.,beroperasi setelah diresmikan oleh Wagub Jatim, Saifullah Yusuf, pada tanggal 21 Desember 2009.

Pembina KBA Sri Sutrini yang menyerahkan bantuan di terima Pengurus Yayasan Nur, didepan Kantor Pondok Lansia, Sabtu ( 26/3/2022)

“Semoga bantuan yang tidak seberapa ini, mampu meringankan dan membantu untuk kebutuhan sehari-hari para lansia, “ ujarnya.

Rombongan KBA RRI Malang yang datang, menjenguk kamar yang dihuni para lansia dari kapasitas 28 kamar yang tersedia, saat ini dihuni oleh 23  mbah-mbah. Rata-rata usia mereka di atas 60 tahun, kecuali hanya ada 1 orang asal Singosari yang masih berusia 55 tahun. Para lansia itu  berasal dari Malang.  Madura, Bandung, Blitar dan Toraja.

Seiring dengan bertambahnya usia, umumnya lansia yang tinggal rentan terhadap beragam penyakit degeneratif. Di antara mereka ada yang menderita hipertensi, stroke, diabetes, dan osteoporosis. Namun ada seorang yang tampak segar bugar.

Sri Sutrini bercerita dia menjenguk mbah-mbah itu dengan berbagi, dan ngobrol tentang suka duka kehidupan. Serta sambil “nggrumbul” di kamarnya. Mereka mendengarkan kisah mbah-mbah  Ada kehangatan, keharuan, kerinduan, dan kelucuan saat ngobrol dengan mbah-mbah itu.

‘Mbah, sampun yuswo pinten (Mbah, sudah usia berapa?), tanyanya pada salah seorang lansia di kamarnya. “Aku lali, lali tenan, gak eruh piro yo umurku” (Saya lupa, sungguh lupa, tidak tahu berapa ya umur saya), jawabnya lugas sambil tertawa.

“Semoga nasib kita tidak seperti itu,  memang kondisi anaknya penghuni pondok lansia mampu sehingga bisa menitipkan orang tuanya ke Panti dan tiap bulan mengirimkan uang 2 Juta ke Panti. Tetapi apakah mereka – anaknya pernah berpikir bagaimana perasaan Ibunya. Yang sudah mengandungnya 9 bulan bahkan membesarkan sejak kecil, ibu lansia itu perlu kasih sayang dan perhatian bukan dititipkan seperti itu. Dosa,“ ujar Sri Sutrini kepada para anggota KBA RRI Malang usai menyerahkan bantuan, sambil menuju mobil. (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.