Masjid Agung Penajam Difungsikan pada Sholat Jumat Perdana
VIVABORNEO.COM, Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan sholat Jumat perdana di Masjid Agung Kecamatan Penajam.
Masjid Agung yang dibangun tahun 2010, baru dapat difungsikan pada sholat Jumat perdana ini. Acara peresmian masjid direncanakan pada bulan Mei, bertepatan dengan acara MTQ dinama Kabupaten PPU sebagai tuan rumah.Pada sholat Jumat perdana (10/3/17) ini diikuti sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab PPU diantaranya Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar dan Wakil Bupati Mustaqim MZ, Sekretaris Daerah Tohar, dan Ketua DPRD PPU Nanang Ali.
Turut serta juga Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan, Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagyo beserta kepala SKPD yang turut berbaur dengan ribuan jammah yang memadati masjid berlantai tiga ini.
terkait, Anggota DPRD dan masyarakat melaksanakan solat Jumat perdana di Masjid Agung Komplek Islamic Center, PPU (10/3).
“Salat Jumat perdana di masjis Agung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten PPU ke-15 yang jatuh pada Hari Sabtu (11/3/17),” ujar Bupati Yusran Aspar.
Solat Jumat perdana ini menghadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ke-5, Profesor Dr KH Nasaruddin Umar M.A beserta Imam solat Jumat oleh KHAbdul Gani Usman, Bilal Qadarasmadi Rasyid yang merupakan Bilal di Masjid Istiqlal Jakarta.
“Atas nama pemerintah PPU sangat bersyukur dan berbahagia bisa melakukan kegiatan salat Jumat berjamaah dan kado istimewa dalam rangka peringatan HUT PPU ke-15. Kegiatan ini menjadi silaturrahmi antar umat muslim agar kita selalu mencintai dan mengikuti sunnah–sunnah Rasullillah SAW,” ujar Yusran Aspar.
Seblum pelaksanaan solat Jumat berjamaah bilal Masjid Istiqlal Jakarta Qadarasmadi Rasyid melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dengan sangat merdu yang membuat seluruh jamaah yang hadir di ruang itu tertunduk meresapi ayat-ayat yang dibacakan.
Sedangkan Khotib sholat Jumat Profesor DR KH Nasruddin Umar dalam khutbahnya menyampaikan bahwa fungsi masjid bukan saja untuk tempat sholat saja. Sesungguhnya masjid di zaman Rasulullah adalah multi fungsi, baik tempat berkumpul, berdiskusi, informasi berniaga, berkesenian, latihan bela diri, hingga tempat tawanan perang.
“Untuk itu saya berharap masjid sebesar ini harus dapat menjadi contoh bagi masjid lainnya di PPU agar dapat digunakan tidak saja sebagai tempat sujud melainkan sebagai tempat membangun potensi umat Islam,” ujarnya
Setelah, sholat Jumat, dilanjutan dengan ceramah singkat sekitar 30 menit tentang sholat Jumat di masa Rasullullah SAW dalam membangun dan menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia
Masjid yang mampu menampung 3.000 jamaah ini pada sholat Jumat perdana diisi hampir 1.500 orang jamaah. Padahal, panitia hanya memperkirakan akan dihadiri 500-an orang saja karena secara kasat mata masjid ini masih dalam tahap akhir penyelesaian pembangunan.(vb/yul/foto:iskandar)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...