ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pengangkatan Komisaris Utama Bank Jatim, Dikhawatirkan Terindikasi KKN

March 25, 2022 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

SURABAYA – Ahli Kebijakan Publik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Basa Alim Tualeka menilai pengangkatan Komisaris Utama PT. Bank Jatim Tbk, dikhawatirkan  terindikasi KKN. Hal itu disampaikan dalam wawancara dengan Vivaborneo.com melalui seluler, Jum”at ( 25/3/2022 )

DR. BASA ALIM TUALEKA, ahli kebijakan publik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Basa Alim Tualeka menyebutkan berdasarkan berita yang tersiarkan di beberapa media usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kamis, ( 17/3/2022 ) Komisaris Utama PT. Bank Jatim Tbk. Suprajarto dalam jumpa pers dengan wartawan, mengaku, kehadirannya di Bank Jatim karena diminta oleh Gubernur Jatim. Tetapi dia tetap mengikuti prosedur yang berlaku seperti mengikuti fit and proper test dan lainnya.

Menurutnya, penyataan seperti ini tidak menarik, karena menunjukkan ada keterlibatan Gubernur Jawa Timur sebagai pemegang saham Pengendali ( PSP ) dalam penentuan Komisaris Utama.

“Sebab itu saya mengimbau agar pernyataan Komut dengan melibatkan ajakan gubernur itu harus ditarik.. Hal ini dapat dikhawatirkan terindikasi adanya praktek KKN “ tegas Dosen Pasca Sarjana Universitas Wijaya Kusuma yang juga pemegang saham seri B, Bank Jatim.

Dikatakan Basa Alim, semestinya Suprajarto tidak perlu mengumbar hal itu di muka publik. Memang dalam pengumuman recruitment Komisaris dan Direksi PT. Bank Jatim Tbk, tersebar di website Bank Jatim, jadi siapapun boleh ikut mendaftar. Persoalan siapa yang mengundang tidak perlu disebutkan.

“Jadi tidak perlu disampaikan secara vulgar seperti itu.  Off the record saja karena menyangkut prestise Gubernur, “ ungkapnya.

Basa Alim yang dikenal sebagai Tokoh dan Pengusaha di Jawa Timur ini, menganggap pernyataan Komisaris Utama (Komut) PT. Bank Jatim ini, tidak taat asas. Mengingat jabatan Komut merupakan pejabat Publik yang harus mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi.

”Jika masuknya dia jadi Komut sudah ada pesanan, maka buat apa ada Panitia Seleksi ( Pansel),” papar Basa Alim Tualeka yang mempunyai saham cukup  di Bank Plat Merah Provinsi Jawa Timur.

Masuknya para “ Penggede “ mantan Manager BRI ke tubuh Bank Jatim, mematik reaksi karyawan, pensiunan maupun pemegang Saham. Betapa tidak, karyawan yang berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas sebagai banker sejati, saat mengikuti seleksi harus putus ditengah jalan.

Pansel lebih tertarik memilih mantan manager BRI yang dianggap bisa mengangkat nama Bank Jatim. Kendati umur mereka sudah melampaui ketentuan batas umur berdasarkan Peraturan perundangan yang berlaku tentang Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ).

Basa Alim Tualeka menyebutkan, apa susahnya gubernur dan pansel mematuhi aturan dan TAAT (Tunduk Aturan Aman Tentram).

“Saya khawatirkan bisa yang secara jelas melanggar 3 aturan sekaligus yakni PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD Pasal 57 huruf (h) dan Permendagri No. 37 tahun 2018 Pasal 35 huruf (h), pasal 12 huruf (c) dan terbaru Perda Jatim No. 8 Tahun 2019 tentang BUMD, Pasal 17 huruf (h). ” tambahnya.

Dikatakan, semua aturan hukum itu mengatur bahwa usia maksimal calon direksi BUMD saat kali pertama mendaftar maksimal 55 tahun.

“Semestinya pansel bisa mencoret mereka yang kedapatan sudah berumur lebih dari 55 tahun, seperti ketentuan 3 aturan yang mengatur tentang BUMD tersebut, ada apa ini “ lanjutnya.

Jajaran mantan direksi BRI yang masuk Bank Jatim dan ditetapkan dalam RUPS 17 Maret 2022 yakni Komisaris Utama Suprajarto (ex.banker BRI) Komisaris Independen Prof Muhammad Mas’ud dan Prof Candra Fajri Ananda (Akademisi) serta Sumaryono (eks banker BRI) dan Heru Tjahjono mantan Sekda Provinsi Jawa Timur.

Sementara posisi Direksi meliputi Direktur Uatama Busrul Iman (eks BRI), Direktur Kepatuhan Erdianto Sigit (eks BRI), Direktur IT Tonny Prasetyo, Direktur Komersial & Korporasi Edi Masrianto (eks BRI dan eks direktur PT Garam) serta Direktur Konsumer Ritel dan Usaha Syariah R Arief.

“Saya khawatir jangan- jangan mereka ini semua di ajak juga. Bisa – bisa nanti sampai pimpinan Cabang Bank Jatim yang tersebar di Kota dan Kabupaten serta ibukota diisi orang Mantan BRI, “ pungkas Basa Alim Tualeka.

Sementara itu Secretary Corporate sekaligus Humas Bank Jatim Umi Rodiyah ketika dikonfirmasi melalui selulernya tidak diangkat dan di WA ( Whatapps ) menyangkut pernyataan Basa Alim Tualeka tidak menjawabnya.  (Buang Supeno)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.