Reaktor Biogas PT Rea Kaltim Di Monitor UNFCCC
TENGGARONG – vivaborneo.com, Dua unit reaktor pembangkit listrik Biogas PT Rea Kaltim Plantations (Reakap) di Kecamatan Kembang Janggut Kutai Kartanegara merupakan terbesar se Asia Tenggara. Bahkan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang berada di bawah otoritas badan PBB atau United Nations Conference on Environment and Development (UNCED), mengklaim paling ramah lingkungan.
Setiap triwulan anggota pengawas UNFCCC atau konvensi kerjasama negara anggota PBB tentang perubahan iklim selalu mengunjungi ke 2 unit rektor biogas di Kecamatan Kembang Janggut Kukar.
Kedua unit reator itu satu berada di Desa Muai dengan nama Reaktor Cakra dan Reaktor Perdana di Desa Pulau Pinang. Sedang kapasitas terpasang masing masing reaktor saat ini adalah tenaga listrik 2 megawat. Sementara kapasitas puncak yang mampu dihasilkan mencapai hingga 4 megawat tenaga listrik perunitnya.
Menurut Biogas Power Plant Project Manajer Pung Andita saat ditemui di ruang kendali reaktor Perdana mengatakan reaktor Perdana maupun Cakra dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik terutama dalam mengoperasikan fabrik pengolahan minyak sawit atau CPO.
“Termasuk pasokan listrik penerangan jalan, perumahan karyawan mauopun fasilitas perusahaan lainnya,” ujarnya.
Dari kapasisteas terpasang saat ini maka ada kelebihan daya listrik sekitar 1 megawat. Biogas yang menggerakan mesin penghasil listrik adalah limbah dari hasil proses pengolahan biji sawit menjadi CPO. Limbahnya ramah lingkungan sehingga gas yang dihasilkan juga ramah lingkungan.
Dikatakan proses membuat biogas pertama dilakukan penampung cairan limbah CPO ke dalam tangki mixer. Setelah itu cairan tersebut disalurkan ke kolam berukuran 200 x 100 meter dengan kedalaman 10 meter. Kemudian kolam ditutup terpal agar uap berupa biogas tidak ke luar. Tekanan uap dari kolam mampu mengelembungkan terpal penutup kolam hingga ke ketinggi 5 hingga 10 meter dari bibir kolam. Untuk mengurangi tekanan di kolam yang tetutup terpal itu maka Biogas disalurkan melalui pipa ke mesin pembangkit listrik sebagai bahan bakarnya.
Menyinggung pengawasan dari UNFCCC yang dilakukan setiap 3 bulan karena sesuai kriteria sertifikasi dari UNFCCC. Kriterianya adalah analisys financial kemudian registrasi disain, validasi, monitoring dan auditing. Sebab reaktor biogas seperti Perdana dan Cakra harus selalu konsisten memenuhi standar ramah lingkungan.(vb/joe)








Users Today : 2504
Users Yesterday : 2803
This Year : 667677
Total Users : 819301
Total views : 8973239
Who's Online : 76
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...