ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sambal Tempoyak, Durian yang telah Difermentasi

April 12, 2009 by  
Filed under Kuliner

Share this news

 

 

Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga berbentuk duri-duri.Durian berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei, meskipun pohonnya dapat tumbuh di sembarang cuaca yang serupa. Pusat keragaman biologi dan ekologi durian adalah Borneo (Pulau Kalimantan).

Akan tetapi yang menjadi eksportir penting durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi. Tempat yang lain di mana durian ditanam termasuk Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka. Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.

Di dunia Barat, durian dapat ditemukan di toko-toko Asia milik orang Vietnam, Tionghoa, Thai, dll.

Tempoyak, Durian yang Difermentasi

Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau difermentasi menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.

Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam gula-gula, es krim, susu, dan pelbagai jenis minuman lainnya.

Bijinya biasa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor

Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.

Durian (Durio zibethinus), Nilai khasiat per 100 g; Tenaga 150 kkal620 kJ; Karbohidrat27.09 g;

Serat diet3.8 g;Lemak5.33 g; Protein 1.47 g; Air 65g; Vitamin C19.7 mg33%; Kalium43mg(Source: USDA Nutrient database)

Berikut cara membuat tempoyak durian;

Bahan

– buah durian terlalu matang dan cenderung berasa asam-pahit

– sedikit garam

Pembuatan

Ambil daging buah durian.masukan ke dalam guci atau stoples sembari bubuhi garam secukupnya,lalu ditutup rapat. Setelah sekitar Satu Minggu, buka dan diaduk rata.tempoyak siap digunakan.

Sambal Tempoyak; Campurkan Tempoyak (seperlunya) yang akan dimasak dengan bawang putih, bawang merah, dan cabe yang telah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Tambahkan sedikit gula sebagai pengganti penyedap rasa. Goreng sebentar (sekitar 2-3 menit) didalam penggorengan dengan minyak goreng secukupnya untuk melayukan bahan-bahan tersebut. Setelah layu, tempoyak siap dihidangkan hangat-hangat.(vb-01/ncc)


Share this news

Respon Pembaca

3 Komentar untuk "Sambal Tempoyak, Durian yang telah Difermentasi"

  1. bramazz on Tue, 5th May 2009 7:50 pm 

    kalo di campur ikan patin lebih hoot..

  2. Marwan on Fri, 12th Feb 2010 5:14 pm 

    Tuliskan juga lbh bnyak, tempoyak enaknya d buat apa?

  3. Marwan on Fri, 12th Feb 2010 5:29 pm 

    Di campur ama teri, cepokak, en patai lebih mantap.

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.