ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bank Indonesia Fokus Berdayakan UMKM

May 12, 2022 by  
Filed under Berita

Share this news

Deputi Senior Bank Indonesia Destry Damayanti (kiri) dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi (kanan)

SAMARINDA – Tahun 2022 Bank Indonesia (BI) akan memberikan fokus lebih pada pemberdayaan UMKM. Pemberdayaan UMKM akan menjadi kebijakan andalan BI  untuk mendorong perekonomian Kaltim.

“Untuk kebijakan andalan, kita akan mendorong UMKM-UMKM di daerah. Karena UMKM adalah backbone perekonomian nasional,”  kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti di Samarinda, Rabu (11/5/2022).

Di Kaltim, kata Destry, UMKM binaan BI dengan era sekarang sudah bisa mendapatkan manfaat dari penerapan e-commerce dan digitalisasi. Mereka sudah  bisa memanfaatkan pemasaran melalui e-commerce. Digitalisasi akan menjadi pengembangan bisnis UMKM ke depan.

“Bank Indonesia siap membantu end to end, bagaimana memberdayakan UMKM bersama OJK dan perbankan untuk menyalurkan sektor-sektor prioritas nasional maupun daerah,” jelasnya.

Menurutnya, tantangan di Kaltim tahun ini juga tidak mudah karena pertumbuhan ekonomi sedikit terhambat karena adanya kebijakan larangan ekspor CPO dan adanya shipping cost yang sulit. Meski ekonomi Kaltim tumbuh positif 1,9%, menurut Destry ini masih akan menjadi tantangan tersendiri bagi Benua Etam. Hal lain yang juga perlu diwaspadai adalah tingginya angka inflasi. Inflasi Kaltim saat ini sudah mencapai 3,9%.

“Karena itu, mari kita bersama hand in hand, Bank Indonesia dengan pemerintah daerah dan seluruh instansi terkait untuk bersinergi mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim yang kita cintai sambil menjaga inflasi yang tendensinya terus naik,” tandas Destry Damayanti. (sam)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.