ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Desa Muara Enggelam Terus Berupaya Entaskan Stunting

May 11, 2024 by  
Filed under Kesehatan

Share this news

MUARA WIS – Posyandu Teratai di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengentaskan angka stunting di wilayahnya.

Kepala Desa Muara Enggelam, Madi mengungkapkan, selama ini kader posyandu Teratai melayani masyarakat dengan ikhlas. Meski dengan honor minim, para kader posyandu selalu memberikan pelayanan yang sangat baik pada masyarakat.

“Setiap bulan ada 2 kali pelayanan. Baik, suntik untuk balita dan juga pemberian gizi tambahan,” kata Madi, Jumat (10/5/2024).

Posyandu Teratai sangat gencar berinovasi untuk mengatasi permasalahan stunting. Kondisi desa yang berada di atas danau membuat warga Desa Muara Enggelam kesulitan mendapatkan makanan dan bergizi. Sejumlah balita di desa ini ditengarai mengalami stunting.

Ketua Kader Posyandu Desa Muara Enggelam, Asniah membenarkan sejumlah warganya mengalami stunting.

“Mungkin karena kurang mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna,” ungkapnya.

Masalah stunting di Desa Muara Enggelam bukan tanpa sebab. Rumah-rumah warga terapung. Mereka tidak memiliki jamban dan memerlukan WC komunal. Lokasi Desa Muara Enggelam yang berdiri di tengah Danau Melintang pun membuat warga kesulitan bercocok tanam.

Akses menuju desa yang berjarak sekitar 76,5 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten, Tenggarong itu juga tak memadai. Tak ada kendaraan bermotor di sana. Satu-satunya transportasi menuju Desa Muara Enggelam adalah perahu. Kondisi ini membuat kebutuhan pangan sulit masuk.

Namun kondisi tersebut perlahan bisa diatasi melalui tanaman hidroponik. Masyarakat bersama Pemkab Kukar mengembangkan hidroponik. Hasilnya cukup menggembirakan. PKK Desa Muara Enggelam menggagas hidroponik sejak 2017 silam.

Bercocok tanam menggunakan media air dinilai cocok diterapkan karena Desa Muara Enggelam yang berdiri di atas danau. Lewat hidroponik, warga membudidayakan sayur-sayuran seperti selada dan pakcoy. Pada 2019, kegiatan hidroponik ini dikelola tim posyandu terpadu setempat agar lebih efektif.

“Sayur mentah atau yang sudah diolah kami bagikan kepada warga, khusunya kepada ibu hamil, ibu yang memberikan asi, dan lansia,” ujarnya.

Kegiatan berhidroponik inipun menuai hasil yang diinginkan. Kasus stunting balita di Desa Muara Enggelam menurun. Sampai saat ini tersisa 6 orang saja. Kata Asniah, penurunan kasus stunting di desanya menjadi yang paling tinggi di Kutai Kartanegara.

“Penurunan stunting di desa kami 60an persen. Ini berkat sayuran hidroponik yang ditanam kini punya manfaat lebih bagi warga desa,” tandasnya. (ADV/Diskominfo Kukar) 


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.