Diklaim Milik Pertamina, Warga Tolak Pengukuran Lahan

BALIKPAPAN –  Warga RT. 14 Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota menolak secara tegas rencana pengukuran sebagian lahan tempat tinggal yang diklaim merupakan aset Pertamina, Kamis (25/5/2023).

Sanggahan warga atas permohonan pengukuran yang diajukan oleh PT Pertamina telah disampaikan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Balikpapan, namun pihak Pertamina memaksakan akan terjadi pengukuran.

Karenai banyak warga yang menolak tanahnya dilakukan pengukuran oleh pihak Pertamina, akhirnya pihak BPN membuat berita acara penundaan pengukuran dengan dasar telah dilakukan mediasi tetapi tetap ditolak oleh warga.

Pengukuran tersebut atas permohonan Muslim Gunawan dari pihak Pertamina kepada BPN Kota Balikpapan. Warga menolak pengukuran tersebut karena belum adanya putusan jika aset yang dimohonkan adalah bagian dari aset pertamina serta situasi dan kondisi tidak memungkinkan.

Menurut Tim Kuasa Hukum pendamping warga yang di fasilitasi Sekretaris GP Ansor Kota Balikpapan, Yandi Irawan dan Adi Dharma Wiranata selaku wakil ketua bidang hukum memberi apresiasi kepada BPN yang telah menolak pengukuran dilaksanakan pada hari itu meskipun pihak Pertamina mempertanyakan aturan penolakan.

Selain itu, warga yang menolak sepertinya telah belajar dari pengalaman beberapa warga yang memiliki permasalahan lahan dengan pihak Pertamina sehingga atas pengalaman dari warga lain itu warga di RT 14 Kelurahan Telagasari sebagai sebagian besar menolak terjadinya pengukuran tersebut.

Kepada media ini Sekretaris GP Ansor Yandi Irawan menambahkan, penolakan tersebut merupakan hasil mediasi yang dilaksanakan di Kelurahan Telaga Sari dan dihadiri warga, kuasa hukum, GP Ansor, Kejaksaan, BPN serta pihak Kelurahan.  (shin)

---