ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Pemkab Paser Gelar Rembug Stunting

May 30, 2024 by  
Filed under Paser

Share this news

TANA PASER– Pemerintah Kabupaten Paser menggelar rembuk stunting di ruang Comman Center kompleks perkantoran Kilometer 5, Kamis (30/5/2024).

Rapat dipimpin Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Amir Faisol. Hadir dalam kegiatan ini perwakilan organisasi perangkat daerah, perusahaan, organisasi profesi, dan pihak terkait.

Amir mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka mempercepat penurunan stunting di daerah. Rembuk stunting ini untuk mengintervensi pelaksanaan penurunan stungting di setiap kecamatan.

Amir mengemukakan, upaya pencegahan dan penurunan stunting melalui kegiatan intervensi secara srentak akan dilaksanakan se-Indonesia pada bulan Juli 2024. Karenanya  diperlukan sinergitas lintas sektor terkait agar rencana penurunan stunting secara perlahan bisa terwujud.

“Kita bersama-sama dengan pihak kecamatan se-Kabupaten Paser dan pihak swasta, perusahaan, organisasi, profesi dan unsur lain yang terkait, dengan kegiatan yang akan direncanakan oleh pemerintah pusat,” terangnya.

Amir menambahkan, intervensi terhadap pelaksanaan penurunan stunting di daerah perlu dilakukan. Usai kegiatan rembuk stunting ini, Amir berharap setiap kecamatan dapat menyaksikannya dengan menggelar rapat yang melibatkan pihak-pihak terkait.

“Setiap kecamatan segera melakukan rapat di tingkat kecamatan masing-masing dalam rangka untuk mengkoordinasikan dengan berbagai pihak yang ada di masing-masing kecamatan dalam rangka untuk kegiatan intervensi serentak,” harap Amir.

Amir menuturkan, nantinya akan diperoleh hasil yang diharapkan yaitu peningkatan datangnya balita ke Posyandu. Tujuannya, dalam rangka pencegahan stunting di masing-masing wilayah. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 data stunting Kabupaten Paser sebesar 24,9 persen. Sementara secara nasional pemerintah pusat menargetkan penurunan menjadi 14 persen.

Pada tahun 2023 ini pemerintah menggunakan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan baru mendapatkan data tingkat Provinsi dimana prevalensi stunting Kalimantan Timur sebesar 22,9 persen.

“Harapan kami angka prevalensi stunting di kabupaten paser bisa menurun menjadi 11,8% pada tahun 2025 mendatang,” pungkasnya.  (ADV)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.