ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Sendratari Kolosal Marakkan Pembukaan MTQ ke 43 se Kaltim

May 20, 2022 by  
Filed under Religi, Sosial & Budaya

Share this news

SAMARINDA – Sendratari kolosal ‘Gema Iqra di Bumi Etam’ bakal menyemarakkan pembukaan MTQ ke 43 se Kaltim,Senin malam (23/5/2022) di arena MTQ, GOR Segiri Samarinda.

Sendratari yang disutradarai H. Hamdani itu mengangkat cerita tentang sejarah syiar Islam dan pengislaman Raja Kutai Kartanegara Aji Mahkota di abad ke 16 oleh dua orang ulama Tuan Tunggang Parangan (Habib Hasyim) asal Minangkabau dan Datuk Ri Bandang asal Sulsel.

Menurut Hamdani, sendratari ini melibatkan 150 penari, Seniman teater dan barisan Joka Aje Samarinda Seberang. “Kebanyakan berlatarbelakang pelajar. Semua penari dan gerak tearikal kami ambil dari SMK Medika Samarinda,” kata Hamdani yang juga menulis naskah sendratari ini.

Dikatanya, sendratari ini mengkaloborasikan beberapa ragam tari dari beberapa daerah di Indonesia. “Ada tari Jepen dari Kutai, tari Mappadendang dari Sulsel, tari Rantak Minang dari Sumbar dan tari Pesisiran dari Jawa Tengah. Tari-tarian ini juga menyimboliskan kebhinekaan rakyat Kaltim dari dulu sampai sekarang,” ungkap Hamdani yang pernah menyutradari tari kolosal pembukaan PON 2008 di Kaltim dan sendratari pembukaan MTQ se Kaltim di Berau, 2018 lalu dan beberapa pergelaran kolosal lainnya.

Sementara itu untuk memerankan tokoh-tokoh dalam sendratari ini, Hamdani memilih para aktor teater Samarinda seperti Sahabuddin Pance, HM Noor, Zakir Ghopal, Iwan Rebel, Ozi dan Sugi Hartono.

“Untuk koreografer tari ada Iwan Setiawan, gerak tearikal Iwan Koekobus dan penata musik Birawan,” timpal asisten sutradara Wawan Timor yang juga sebagai narator berpasangan dengan Antung Lenny Rosalina. (*)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.