ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Berawal Dari Balai Pengobatan, Santa Familia Kini Jadi Rumah Sakit

June 25, 2021 by  
Filed under Berita

Share this news

Bupati Kutai Barat FX. Yapan menandatangani prasasti didampingi Uskup Agung Misinyor Yustinus Hardjosusanto MSF, Dirut RS, kKtua Yayasan dan para suster RS Santa Familia

SENDAWAR – Rumah Sakit (RS) Santa Familia baru saja diresmikan Bupati Kutai Barat (Kubar FX Yapan, Kamis (24/6/2021). Rumah sakit tipe D yang berada di Kampung Busur, Kecamatan Barong Tongkok ini awalnya hanya Balai Pengobatan (BP) Santa Familia kemudian meningkat menjadi Klinik Santa Familia.

Ketua panitia Suster Ermina MASF menyampaikan, melalui proses yang sangat panjang, sebuah sejarah baru bagi karya kongregasi MASF yang ikut mewarnai sejarah kesehatan sebagai salah satu karya misi gereja di wilayah Keuskupan Agung Samarinda.

Dikatakan Ermina, perjalanan sejarah karya kesehatan yang dilakukan oleh kongregasi MASF di beberapa tempat, seperti di Tering, Samarinda, Long Hubung, Benggeris, dan yang teristimewa di Barong Tongkok, melalui perjalanan panjang lewat sebuah Balai Pengobatan dari Tahun 1974, hingga diresmikannya menjadi Rumah Sakit Santa Familia tipe D seperti sekarang ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang sudah mendukung dan membantu serta berjuang mulai berdirinya Rumah Sakit hingga diresmikannya Rumah Sakit ini,”ungkapnya.

Bupati Kutai Barat FX. Yapan mengucapkan terima kasih kepada para perintis, perawat dan juga karyawan, karena Rumah Sakit Santa Familia telah mendukung pembangunan di Kutai Barat sejak tahun 1974 yang lalu, hingga saat ini sudah 47 tahun memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat Kubar.

Dikatakan FX. Yapan, dengan keberadaan rumah sakit menjadi salah satu jawaban tantangan pemenuhan pelayanan dibidang kesehatan untuk masyarakat. Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sekaligus menjawab tantangan kebutuhan pelayanan yang diharapkan meningkatkan kuwalitas maupun kuwantitasnya.

“Saya berharap kedepannya rumah sakit Santa Familia terus mampu memberikan pelayanan yang berkuwalitas dan bermutu sesuai dengan visi dan misinya,”harap FX. Yapan seraya meresmikan Rumah Sakit Santa Familia.

Sementara itu Keuskupan Agung Samarinda, Monsinyur Yustinus Harjosusanto MSF mengucapkan bangga dengan usaha para perintis, sehingga karya pelayanan kesehatan terus berkembang termasuk karya kesehatan katholik yang berupa poliklinik kemudian menjadi rumah sakit seprti saat ini.

Dikatakan Uskup Yustinus, hadirnya rumah sakit karya pelayanan kesehatan seperti Santa Familia ini, ingin memperlihatkan kasih dan perhatian Allah kepada penderita yang juga sudah diajarkan dan di ikhlaskan oleh Tuhan Yesus dengan menyembuhkan orang sakit.

Tujuannya adalah, semakin terbuka untuk mengakui kasih Allah dan belas kasihannya yang begitu besar bagi mereka yang menderita seperti orang orang yang sakit, sehingga mereka yang dilayani di rumah sakit terutama di rumah sakit katholik yang dilayani dengan optimal dan sungguh-sungguh.

“Sehingga orang orang mengerti kasih Allah yang begitu besar terhadap umatnya, dan saya artikan rumah sakit BP yaitu penuh Berkat dan Pelayanan,”ungkapnya.

Direktur RS Santa Familia, dr. Winardi menyampaikan, setelah rumah sakit ini diresmikan, pelayanan akan dibuka mulai dengan pelayanan umum, gigi dan mulut serta spesialis. Saat ini juga tersedia pelayanan penyakit dalam, bedah, rehabilitasi medik dan kebidanan serta kandungan.

“Dalam waktu dekat kami akan mengoperasikan kamar operasi untuk menangani pasien pasien yang memerlukan tindakan operasi,”jelasnya.

Dikatakan, Rumah Sakit Santa Familia ini akan bekerja sama dengan BPJS kesehatan, sehingga semua kalangan masyarakat mulai dari tingkat paling bawah hingga ke tingkat paling atas bisa dilayani di rumah sakit ini.

“Saat ini RS. Santa Familia sudah tersedia sekitar 57 tempat tidur, UGD dan Kebidanan buka 24 jam,”ungkapnya,

Dijelaskannya, untuk fasilitas RS ini yang tersedia mulai dari kelas VIP, kelas I, kelas II dan kelas III serta tersedia ruang ICU. Tenaga medis yang ada terdiri dari empat tenaga dokter umum, empat dokter spesialis serta tenaga perawat bidan dan yang lainya dengan total sekitar 60 orang.

“Untuk saat ini kami belum bisa melayani pasien covid kerena fasilitas kami masih terbatas dan hanya bisa melayani rafid antigen saja,”bebernya.

Sementara itu ketua Yayasan Kesehatan Budi Bakti Karya MASF, Paskalis Dedi menyampaikan ucapan terimakasih pemerintah daerah yang terus menerus memberi dukungan, bimbingan, melalui perangkat daerah teknis, Dinas Kesehatan, Badan Perijinan, Puskesmas dan Rumah Sakit serta Kongregasi para Suster MASF atas dukungan dan supportnya kepada yayasan sehingga tercipta salah satu karya kesehatan dari Klinik menjadi RS Santa Familia.

“Kami perlu dukungan, saran, kritikan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk kemajuan RS Santa Familia ini,”ujarnya. (arf)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.