ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

BLK Diharap Berkolaborasi Dengan Perusahaan

June 10, 2023 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA –Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kutim, diharapkan bisa berkolaborasi dengan perusahaan swasta, untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal. Sehingga kualitas SDM yang ada terus bisa diupgrade setiap saat melalui lembaga ini.

“Jika peran BLK cukup baik, saya kira kebutuhan tenaga kerja lokal akan bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Selain itu, pihak perusahaan juga harus memprioritaskan naker lokal, dengan catatan memberikan kesempatan berlatih di BLK bekerjasama perusahaan yang bersangkutan,” kata anggota DPRD Kutim Adi Sutianto, Sabtu (10/6/2023).

Adi Sutianto

Dia memberikan contoh dua perusahaan besar yang sedang berinvestasi di Kutim, dan bergerak di industri methanol dan pabrik semen. Kedua industri ini diperkirakan memerlukan tenaga kerja cukup besar di masa mendatang. Untuk itu, mulai saat ini sudah dipersiapkan tenaga kerja di sektor tersebut oleh BLK.

Dijelaskan, keberadaan BLK di Kutim diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah ini. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim  didorong memprioritaskan warga lokal dididik keterampilan, sesuai kebutuhan industri yang ada.

“Kami minta kepada pemerintah, dalam hal ini Disnakertrans Kutim dan BLK lebih proaktif dalam melihat peluang dan penyerapan tenaga kerja lokal yang ada, seperti industri semen dan methanol. Jika tidak, tentu peluang yang ada akan sirna dan lowongan tenaga kerja akan diisi dari luar Kutim,” kata Adi Sutianto.

Dia meminta kepada Disnakertrans Kutim, untuk terus memonitor kedua industri itu, terutama terkait penerimaan tenaga kerja. “Kami berharap proses rekrutmen melalui satu pintu, yakni di Disnakertrans Kutim, sehingga bisa dimonitor dalam hal penerimaan tenaga kerja,” kata Adi, panggilan akrab wakil rakyat ini.

Ketua Komisi C DPRD Kutim ini berharap, BLK memberikan kesempatan masyarakat yang berpendidikan maupun non pendidikan, terutama yang belum memiliki keterampilan khusus. Kemudian dididik secara baik, untuk persiapan menjadi tenaga kerja di perusahaan di Kutim.

Dia menilai, untuk menjalankan program tersebut diakuinya tidak mudah. Pemkab dalam hal ini Disnakertrans bisa menggandeng perusahaan melalui dana CSR (Coorporate Sosial Responsibility) agar program itu bisa berjalan sesuai rencana.   (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.