ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Bupati Berau Akan Pulangkan Nelayan ke Daerah Asal

June 18, 2020 by  
Filed under Serba-Serbi

Share this news

TALISAYAN. Menanggapi ‘serbuan’ ratusan nelayan asal luar daerah seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan ke wilayah pemerintahannya lalu. Bupati Berau, H Muharram tegas mengatakan, kalau hal tersebut telah menyalahi prosedur yang berlaku di tengah musim pandemi virus Corona 19 ini. Dari segi perizinan para nelayan pendatang itu ke wilayah Berau khususnya di Kampung Talisayan telah dianggap melanggar aturan. Apalagi saat ini pemerintah berusaha memulihkan kondisi pasca pandemi.

Nelayan pendatang baru di Talisayan melakukan rapid tes di RSUD Talisayan. (foto/Yoi)

Sebagai solusi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, bupati menginstruksikan nelayan untuk kembali ke daerah asalnya.

“Saya sudah menerima info nelayan pendatang di Talisayan dan langsung membicarakan dalam rapat. Mereka diinstruksikan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Karena mereka tidak memiliki izin terkait dengan usahanya,” tegas H Muaharram.

Bupati beralasan, selain tak memiliki izin usaha bagi nelayan pendatang ke Talisayan juga tidak mengindahkan imbauan Gubernur Kaltim. Setiap individu yang masuk ke wilayah Kaltim harus melalui tes Kesehatan melalui metode ‘Polymerase Chain Reaction’ (PCR).

“Nah, mereka ini berusaha tanpa izin. Yang kedua diduga kuat membawa wabah covid 19, di mana mereka setelah dirapid test ada 28 orang yang hasilnyareaktif,” terang H Muharram kepada vivaborneo.

Terpisah Kepala Kampung Talisayan, Rachmat Setiawan mengungkapkan, sebanyak 167 nelayan pendatang lalu, telah diinstruksikan kembali ke daerah asalnya.

“Hasil rapat bersama pihak terkait di Kampung Talisayan, Kecamatan dan kepolisian serta unsur terkait, diputuskan untuk dipulangkan ke daerah asalnya,” ungkap Rachmat Setiawan.

Kalaupun nantinya ada nelayan pendatang yang tetap melanggar kesepakatan ini kata Wawan sapaan akrab Rachmat Setiawan, akan diproses secara hukum.

Seperti diketahui, ratusan nelayan dari Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan sejak Jumat ((12/6/20) lalu datang ke Kampung Talisayan melalui jalur laut. Kondisi tersebut sangat meresahkan masyarakat, mengingat kehadirannya bertepatan dengan masa pandemic Covid 19. Dari hasil rapid test yang dilakukan di RSUD Talisayan, dari 167 nelayan itu sebanyak 28 diantaranya reaktif.(yoi)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.