ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Jauhar : Kaltim Harus Penuhi Lima Aspek Sebelum Laksanakan New Normal

June 8, 2020 by  
Filed under Kalimantan Timur

Share this news

SAMARINDA — Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekrpov Kaltim, Moh Jauhar Efendi menyebut penerapan kebijakan pusat terkait new normal atau tatanan hidup baru normal yang produktif dan aman COVID-19 harus diikuti kesiapan di daerah.

Moh Jauhar Efendi

Jauhar menyebutkan jika pada saatnya Kaltim melaksanakan new normal maka harus memenuhi lima aspek yang menjadi standar protokol baru.

“Secara kasat mata ada lima persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mengarah kesana. Ada kewajiban yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat sebelum penerapan new normal, ” ujar Jauhar saat menjawab pertanyaan komisi-komisi DPRD Kaltim saat rapat dengar pendapat virtual eksekutif dan legislatif, Senin (8/6).

Aspek yang dilakukan pemerintah diantaranya memastikan angka reproduksi penyebaran harus di bawah 1. Kondisinya angka reproduksi penyebaran Kaltim masih pada posisi 1,1 sampai 1,2.

“Sebenarnya ini sudah cukup bagus. Tapi kalau melihat persyaratannya kita masih belum termasuk yang memaksanakan new normal. Apalagi jika melihat sebaran per kabupaten yang cuma ada 1 kabupaten bersih kasus COVID-19, ” katanya.

Selanjutnya sistem yang ada harus mampu mengedepankan identifikasi, isolasi, pengujian pasca kontak, hingga melakukankarantina orang terinfeksi, hingga menekan resiko wabah COVID-19. “Semuanya harus dipersiapkan secara matang. Utamanya aspek kesehatan,”katanya.

Sedangkan terkait pertanyaan tiga aspek penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemprov Kaltim, yakni kesehatan, pemulihan ekonomi, dan bantuan sosial masyarakat semua telah diupayakan dilakukan secara optimal.

“Hanya saja memang ada yang belum sesuai dalam penyaluran bantuan sosial masyarakat karena ada beberapa kendala dihadapi,” tegasnya.

Diantaranya sektor dikbud yang terkendala data yang mau diajukan provinsi juga diajukan ke pusat sehingga diputuskan menggunakan konfirmasi pusat kepastian dapat atau tidak.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak menambahkan sesuai rekomendasi WHO daerah yang siap melaksanakan new normal angka reproduksi penyebarannya harus dibawah 1. Sebab kalau diatas 1 masih mungkin terjadi penularan di masyarakat.

“Tapi sebagai persiapan kita terus dorong pengadaan Lab PCR pada RS swasta di Kaltim seperti yang dilakukan RS TIRTA Medika di Berau. Jadi sekarang kita sudah ada 4 di Kaltim, sehingga lebih cepat memperoleh hasil uji sampel,” katanya sambil menyebut Lab PCR dimaksud sudah ada di Labkesda Dinkes Kaltim, RS AWS Samarinda, RS Pertamina Balikpapan, serta tambahan di RS Tirta Medika Berau.

Kemudian perlu ada data sektor mana yang dilonnggarkan untuk analisis kemungkinan melihat pihak mana yang terlibat, serta kesiapan sapras dan mekanisme pelaksanaannya. Pelaksannya tidak bisa serta merta pelonggaran semua sektor, karena harus dilaksanakan sesuai protokol baru.

“Makanya perlu simulasi di masa relaksasi seperti sekarang. Tentunya dengan mekanisme monitoring, pengawasan, dan penegakan prtokol baru. Kunci keberhasilan new normal adalah kedisiplinan, sehingga tercegah penularan,”tukasnya.(AM)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.