ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Kondisi STIPER Jadi Perhatian, Pengurus Yayasan Diminta Lakukan Inovasi

June 19, 2022 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

Jimmy

SANGATTA – Kondisi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) yang sampai sekarang masih dinilai bermasalah dan memperoleh perhatian serius DPRD Kutim. Bahkan lembaga legislatif itu telah membentuk Panitia Khusus (Pansus), guna mencarikan solusi terbaik demi keberlangsungan pendidikan tinggi itu ke depannya.

Sekretaris Panitia Khusus (Pansus) STIPER) Jimmy meminta jajaran pengurus Yayasan yang baru hendaknya bisa bersinergi ikut mencari solusi, agar perguruan tinggi yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutim itu terus berkembang. Pengurus yayasan bisa melakukan inovasi dan kreatif dalam mencarikan dana untuk keberlangsungan pendidikan tinggi itu.

STIPER yang didikan sejak 2001 itu, kini sudah menghasilkan sarjana dan bertebaran di berbagai daerah maupun instansi dalam mengabdikan dirinya, setelah lulus kuliah.  “Karena pengurus yayasan yang lama sudah berakhir dan digantikan pengurus baru, kami berharap pengurus baru bisa bertugas dengan baik dan mampu bersinergi dengan berbagai pihak,” harap Jimmy.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, sekolah tinggi pertama di Kutim ini didapuk untuk mendukung dan menopang program Pemerintah daerah, khusunya di bidang Pertanian, Perkebunan serta Kelautan. Untuk mengembangkan kampus biru, sebutan STIPER itu, diperlukan sosok yang mempunyai integeritas tinggi serta memiliki kreatifitas dalam mengelola Kampus.

Karena, sambung Jimmy banyak tantangan yang sudah menanti untuk segera diselesaikan. Satu diantaranya mengenai pendanaan operasional yang selama ini masih berharap bantuan (hibah) dari Pemerintah  Kutim. Kampus harus dikembangkan untuk  membantu menangulangi biaya operasional kampus.

“Apapun usahanya yang penting halal dan sesuai regulasi,” ungkap Jimmy.

Kemudia dia meminta kepada perusahaan bisa ikut berpartisipasi dalam menanggulangi pembiayaan operasional kampus tersebut. Salah satunya melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang beroperasi di Kutim.

“Setidaknya dana CSR bia memberikan alokasi untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kutim. Sehingga dunia pendidikan bisa lebih maju lagi ke depan, termasuk di dalamnya adalah STIPER,” ujar Jimmy. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.