ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Patroli Bersama Di Perairan Ambalat Hanya Basa-basi

June 13, 2009 by  
Filed under Politik dan Pemerintahan

Share this news

Malang- Chairman John Caine Center, M. Najib Salim Barack Atamimi, menyatakan, patroli bersama yang digagas Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia dan Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia di perairan Ambalat hanya basa-basi belaka.“Patroli bersama yang sudah disepakati dan sudah berjalan sejak krisis Ambalat 2005 sebaiknya dihentikan, karena kenyataannya Malaysia terus melakukan provokasi dengan melakukan pelanggaran masuk wilayah kedaulatan NKRI lebih dari 100 kali,” tegas Najib di Malang, Jumat.
Menurut dia, bahaya utama yang sering terjadi di perairan Ambalat bukan ubur-ubur atau otong-otong, tetapi masuknya kapal Angkatan Tentara Diraja Malaysia sehingga patroli bersama antara kedua negara harus dihentikan secepatnya.
Secara tegas Najib menyatakan, pemerintah Indonesia harus jelas dan tegas, tidak perlu negosiasi atau diplomasi semu, sebab memang tidak ada yang harus dinegoisasikan termasuk kunjungan anggota DPR RI ke Malaysia juga tidak perlu sama sekali.
Apabila pemerintah Indonesia tidak tegas dan membiarkan kondisi perbatasan tetap seperti selama ini, katanya, hanya menunggu waktu nasib Ambalat berujung seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.
“Batas wilayah kita di perairan Ambalat sudah jelas dan secara teritorial Ambalat juga masuk wilayah Indonesia sehingga siapapun yang memasuki wilayah teritorial kita hukumnya juga jelas, tidak perlu persepsi-persepsi lain apalagi ada negosiasi dan patroli bersama. Kita yang rugi,” tegasnya.
Ia mengakui, pertahanan Indonesia di wilayah perbatasan sangat lemah dan kesungguhan untuk mengurus teritorial juga minim.
Pemerintah sering mengatakan, kawasan perbatasan adalah “beranda” negara, tetapi faktanya tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan di kawasan itu, bahkan ada kesan wilayah itu tidak ada pemiliknya.
“Kalau kita tidak ingin dilecehkan negara lain dan kehilangan wilayah karena satu demi satu `dicaplok` negara lain, maka kita harus tegas. Toh batas-batas teritorialnya sudah jelas, jangan takut dengan negara lain, kalau memang itu wilayah kita,” tegasnya.(ANT/foto:defense.com)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.