ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Peminat STIPER Menurun, Apansyah : Harus Kembali Niat Awal

June 14, 2023 by  
Filed under Kutai Timur

Share this news

SANGATTA– Menurunya  peminat calon mahasiswa yang mendaftar di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER), menjadi perbincangan sejumlah kalangan. Salah satunya anggota DPRD Kutim Apansyah. Menurutnya, jumlah masyarakat yang mendaftar di STIPER semakin berkurang setiap tahunnya.

“Kita harus kembali ke niat awal tujuan berdirinya STIPER ini. Yani untuk mendukung program pembangunan Kutim, khusunya di bidang agribisnis. Namun saya lihat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) sepertinya tidak serius, untuk menyelesaikan permasalahan yang ada ini,” ujarnya.

Permasalahan yang dimaksud politisi Partai Berkarya ini, di antaranya terkait pembiayaan sekola. Kampus yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) itu,  yang hingga saat ini masih menjadi persoalan yang tidak kunjung usai.

Apansyah

Menurutnya dengan dukungan anggaran yang dimiliki Pemkab Kutim saat ini, tidak ada alasan untuk tidak memberikan perhatian lebih kepada STIPER. Sudah seharusnya pemerintan terus melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan belajar mengajar di sana.

“Belum lagi adanya dana CSR dari perusahaan yang juga bisa menopang pembiyaan dan oprasional STIPER. Jika kedua sumber yang ada, yakni APBD dan CSR) memadai, saya yakin STIPER akan semakin maju,” ucap Apansyah yang merupakan salah satu alumni STIPER jurusan Teknik Pertanian ini.

Selain itu, pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk mengalokasikan anggaran untuk bidang pendidikan sebesar 20 persen dari APBD. Tahun ini didiperkirakan APBD Kutim bisa tembus angka Rp 6 trilyun.

Dengan anggaran yang besar seperti itu, pihaknya mendesak kepada pemerintah untuk segera memperbaiki kembali tujuan STIPER semula. Sekolah tinggi ini harus menjadi kebanggakan Kutim dan segala permasalahan yang ada segera diselesaikan dengan baik.

“Karena orientasi awal berdirinya STIPER ini, bagaimana timbal balik untuk Kutai Timur. Tapi bagaimana mau timbal balik kalau mereka saja kesulitan. Para pengurus dan dosen juga perlu makan,” ujar Apansyah.

Persoalan seperti itu, seharusnya bisa diselesaikan dengan baik. Masih bisa dikomunikasikan dengan sejumlah perusahaan yang ada, guna membantu kehidupan kampus yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutim ini.

“Sangat disayangkan sekali. Sebab, sudah ribuan mahasiswa yang menjadi alumni pada STIPER dan sudah mengabdikan diri di pemerintahan, swasta dan lainnya,” katanya. (adv)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.