ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKorean

Disbun Tingkatkan Produk Hilir Komoditi Perkebunan

July 12, 2013 by  
Filed under Nusantara

Share this news

SAMARINDA – vivaborneo.com, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim beruaya meningkatkan nilai jual komoditi perkebunan pasca panen melalui pengolahan produk hilirnya. Salah satunya, komoditi Kelapa Dalam (Cocos nucifera) yang masuk dalam family palmea (jenis tanaman/keluarga palm).

“Saat ini masih banyak pekebun yang menjual Kelapa (Kelapa Dalam) masih dalam bentuk buah kepala. Padahal, jenis tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi apabila diolah untuk dijadikan produk hilirnya,” kata Kepala Disbun Kaltim Etnawati didampingi Kepala Bidang Usaha Mohammad Yusuf.

Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebab, seluruh bagian buah kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.

Bagian buah kelapa terdiri dari sabut dan tempurung untuk kegiatan usaha kerajinan atau home industry, sedangkan daging buah maupun air kelapa dapat diolah untuk kosumsi berupa pengolahan VCO (virgin coconut oil), sirup maupun selai serta berbagai olahan lainnya.

Karenanya, Disbun melalui berbagai kegiatan memberikan pelatihan pasca panen bagi pelaku usaha rumahan (home industry) maupun petani pekebun agar memiliki kemampuan serta keterampilan pengolahan produk hilir Kelapa.

“Sesuai keinginan Gubernur Awang Faroek agar komoditi perkebunan mampu meningkatkan  kesejahteraan masyarakat. Maka, khusus pada petani komoditi kelapa diberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan pengeolahan kelapa untuk produk hilirnya,” ungkap Etnawati.
Ditambahkan, potensi tanaman Kelapa dalam tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kaltim. Diharapkan, melalui kegiatan pelatihan yang intensif dilakukan Disbun Kaltim mampu meningkatkan nilai ekonomi tanaman Kelapa yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani. (vb/mas)


Share this news

Respon Pembaca

Silahkan tulis komentar anda...





Redaksi menerima komentar terkait artikel diatas. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak tidak menampilkan komentar jika mengandung perkataan kasar, menyinggung, mengandung fitnah, tidak etis, atau berbau SARA.