Duta Besar Saudi Didaulat Menari
SEPERTI biasanya pada pelaksanaan Erau, setiap malam dilakukan Upacara adat sakral Bepelas di Ruang Setinggil Keraton atau Museum Mulawarman yang diawali dengan rangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegarta (Kukar) serta para Dewa bini.
Bunyi gamelan mengalun lembut mengiringi tarian tersebut, sementara 4 orang pria sambil mengenakan hiasan kepala berwarna hitam, kuning dan merah, sementara ditangan kanannya memegang gada tampak menari mengitari Tiang Ayu pada Bepelas malam ke empat, (29/7/2009)
Tidak seperti Bepelas malam sebelumnya, dua dari empat penari tersebut adalah Pj Bupati Kukar H Sjachruddin dan duta besar Saudi Arabia untuk Indonesia HE Abdulrahman Moh Amin Alkhayyat yang didaulat untuk menari Ganjur (Beganjur ) bersama kerabat Kesultanan Kutai.
Tarian Beganjur ini merupakan salah satu rangkaian dalam upacara adat Bepelas yang dilakukan tiap malam di Keraton Kutai Kartanegara ing Martadipura selama berlangsungnya Erau, yang bermakna meronda atau menjaga Tiang Ayu.
Meski tak biasa menari dan tampak kaku, Hj Sjachruddin dan HE Abdulrahman Moh Amin Alkhayyat tetap berusaha mengikuti dua penari lainnya menarikan tarian sakral Keraton Kutai yang dibawakan secara perlahan itu.
Tak tega melihat Abdulrahman Alkhayyat yang hanya tersenyum tak bisa mengikuti gerakan Beganjur, Menteri Sekretaris Keraton yang juga Sekretaris Kabupaten Kukar HAP Gondo Prawiro atau Haryanto Bachroel yang memang sangat piawai melakukan tarian itu yang sebelumnya hanya duduk menyaksikan, bangkit berdiri memberi contoh kepada Abdulrahman Alkhayyat.
Tak pelak hal tersebut membuat para undangan serta kerabat keraton yang hingga pejabat Muspida Kukar lainnya, tersenyum geli dan bertepuk tangan melihat aksi Hj Sjachruddin dan Abdulrahman Alkhayyat beganjur.
“Susah juga ternyata Beganjur walaupun gerakannya perlahan, namun karena saya baru pertama kali menari dan tarian itu penuh makna jadinya saya kaku,” ujar Sjachruddin saat ditemui usai acara.
Setelah Beganjur, tiba pada puncak acara Bepelas oleh Sultan Salehoeddin II, karena usia dan fisik yang tidak memungkinkan, maka Bepelas diwakilkan kepada Putra Mahkota AM Arfin Praboe. Bepelas tersebut diwarnai dengan empat kali ledakan. Usai Bepelas, Sultan pun mengajak tamu dan undangan keruang tengah untuk makan bersama.
Setelah itu, para tamu dan undangan diminta kembali ke ruang Setinggil untuk menyaksikan tari-tarian . Kali ini tarian dibawakan oleh wanita, dan Kabag Humas Protokol Setkab Kukar Sri Wahyuni juga didaulat untuk menari.
Setelah itu semua undangan dan kerabat keraton Laki-Laki menari bersama penuh kegembiraan mengelilingi Tiang Ayu. Tarian tersebut merupakan tarian terakhir, lalu ditutup dengan do`a. (vb/hm03)
Respon Pembaca
Silahkan tulis komentar anda...